BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 131 Luo Feng Vs Candace

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 131 Luo Feng Vs Candace online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

29 Juli, suasana masih subuh dan terasa sedikit panas dan lembab.

Di dalam paG.o.da Jiang-Nan.

"Luo Feng, Luo Feng!" suara Zhao Ruo terdengar di seluruh paG.o.da.

"Senior" Luo Feng muncul dari balkon lantai dua dan melihat ke arah Zhao Ruo, "ada apa Zhao Ruo berteriak sepagi ini, apakah kamu membutuhkan sesuatu?"

"Butuh sesuatu? Bagaimana bisa kamu begitu tenang seolah-olah tidak ada yang terjadi?" mata Zhao Ruo melotot, "Aku baru saja mendengar semuanya saat sedang sarapan di kantin. Kamu akan bertarung melawan Candace siang nanti….. dan, kamu, kamu benar-benar yakin akan mempertaruhkan 10 milyar?"

10 milyar merupakan jumlah yang sangat besar bahkan untuk seorang dewa perang sekalipun.

Meskipun para jenius ini semuanya kaya dari barang yang mereka terima dari berbagai organisasi dan negara, mereka tetap menggunakan uang untuk membeli buku panduan, seragam tempur, dsb. Kecuali mereka sangat yakin, siapa yang akan mempertaruhkan 10 milyar?

"Cepat beritahu aku, apakah itu benar?" desak Zhao Ruo.

"Itu benar" Luo Feng mengangguk.

"Sinting!" Zhao Ruo menatap Luo Feng dengan gila, "Gila, kamu benar-benar gila"

"Senior, aku akan menenangkan pikiranku dulu untuk persiapan pertempuran nanti siang" setelah berkata demikian, Luo Feng kembali ke kamarnya. Bagi Luo Feng, bertemu dengan senior semacam ini, bahkan melebihi seorang pria, Luo Feng lebih baik bersembunyi.

Di kamarnya.

Aroma cendana tercium di kamar Luo Feng, sambil duduk bersila, hatinya terasa mengalir seperti air.

Sebagai seorang veteran yang telah bertarung dengan 36 orang pada bulan Juli, Luo Feng sangat mengerti bahwa tidak ada cara untuk memutuskan siapa yang akan menang di dalam pertarungan ketika keterampilan kedua petarung sangat mirip. Sebagai contoh, jika salah satu dari mereka tidak dalam dalam kondisi yang paling baik, mereka dapat dibunuh oleh lawannya dengan sekej.a.p. Jika mereka sedang dalam kondisi yang paling baik, mereka dapat membunuh lawannya.

Kondisi!

Oleh karena itu, penting untuk memiliki kondisi yang baik dan hati yang tenang bagaikan air. Hal tersebut memang mudah diucapkan, namun berapa banyak orang yang benar-benar dapat menjernihkan pikirannya dan tenang seperti air?

…..

Dua jam kemudian.

Bangunan paling besar di kamp pelatihan elit — Lantai Sembilan. Di lobi lantai sembilan, setidaknya ada ratusan orang berk.u.mpul di sini. Hanya ada 183 siswa di seluruh kamp pelatihan; ditambah instruktur dewa perang yang berada di sana, jumlahnya tidak melebihi 200! Dan ada sekitar ratusan orang berk.u.mpul di sini; mereka tertarik untuk menyaksikan pertarungan antara Luo Feng dan Candace.

Sebuah pertarungan yang mempertaruhkan 10 milyar!

Selama satu tahun, pertarungan seperti ini sangatlah langka di kamp pelatihan! Apalagi salah satu pesertanya adalah 'Candace Paulinus' seorang siswa veteran yang kuat, s.e.m.e.ntara satunya merupakan seorang pemula, Luo Feng, yang namanya baru saja melejit di kamp pelatihan.


"Luo Feng bertarung dengan sangat baik pada jenis pertarungan ini, jadi peluang menangnya tidaklah kecil" di kelompok keturunan Cina, s.h.i.+ Jiang memberikan penilaiannya pada sek.u.mpulan pemuda.

"Candace, yang akan menang" di pihak orang Amerika, gadis pendek berkulit hitam dengan tenang memberikan penilaiannya bagaikan orang suci.

"Candace punya 70% peluang untuk menang. Luo Feng, 30%!" di pihak orang India, seseorang yang tampak kejam dan botak seolah dia dibentuk dari baja yang dapat berbicara perlahan bagaikan biarawan.

Tokoh-tokoh legendaris pun memberikan penilaian mereka masing-masing.

Bahkan yang paling lemah dari tokoh-tokoh ini mempunyai kekuatan untuk naik ke peringkat 10 terbaik. Mereka semua dapat dengan mudah mengalahkan Luo Feng dan Candace! Tidak banyak tokoh legendaris yang tertarik dengan pertarungan antara Luo Feng dan Candace, namun akhirnya banyak dari mereka tertarik untuk menyaksikan pertarungan ini! Karena kekuatan keduanya cukup kuat dan taruhannya pun tinggi!

"Candace Paulinus, Luo Feng, memasuki ruang pertempuran!" suara elektronik bergema di seluruh lobi lantai Sembilan.

Luo Feng, yang berdiri di pihak orang China dengan mata tertutup, membuka matanya.

"Luo Feng, lakukanlah" dari samping instruktur Jiang Fang memberikan semangat.

Luo Feng melihat ke arah Jiang Fang dan teman-teman sesama siswa China, dia mengangguk, lalu segera menuju ruang pertempuran.

Candace pun berjalan menuju ruang pertempuran.

"KA!"

Luo Feng dan Candace memasuki pintu ruang pertempuran. Kemudian, pintu itu otomatis menutup sendiri.

Luo Feng duduk di sofa dan mengambil helm virtual berwarna biru gelap. Dia menatap Candace sekilas. Candace juga menolehkan kepalanya; matanya yang berwarna biru menatap Luo Feng. Jika tatapannya dapat membunuh, maka sekarang dia mungkin akan memotong Luo Feng menjadi potongan-potongan kecil: "Luo Feng, jangan kalah terlalu mudah, atau pertarungan ini akan sangat membosankan". Saat dia berkata itu, Candace menjilat bibirnya seperti ular berbisa.

Luo Feng menyeringai lalu memakai helm virtual.

Candace juga memakai helmnya.

*****

Di ruang virtual.

Luo Feng dan Candace segera mengenakan seragam tempur dan memilih senjata mereka. Luo Feng, yang mempunyai peringkat lebih rendah dalam peringkat naga hitam, memilih tempat pertempuran—kota yang hancur dan penuh badai.

PA! PA! PA! PA!

Badai mengamuk: setiap tetes hujan membasahi kota yang telah lama ditinggalkan itu. Gedung-gedung tinggi telah lama hancur dan beberapa sudah runtuh. Di jalan yang cukup lebar, terdapat beberapa mobil terbalik dan dipenuhi karat. Saat ini, dua buah bayangan muncul di jalan pada saat yang bersamaan.

Luo Feng, Candace!

"Kamu memilih lokasi penuh badai?" Candace, yang mengenakan seragam berwarna hitam, melihat ke arah Luo feng dari jarak belasan meter.

Luo Feng menatap dingin.

Teknik 'petir' nya terinspirasi dari petir yang muncul tepat sebelum badai. Kemudian, dia menciptakan teknik itu setelah latihan keras di tengah badai! Luo Feng juga menyadari bahwa dia dapat mengeksekusi tekniknya lebih baik dalam lingkungan yang penuh badai.

"Pertarungan dimulai!" suara elektronik menggema di seluruh langit kota yang hancur itu.

Wuuss!

Tubuh Candace berubah menjadi hantu, seolah bergabung dengan badai, segera menyerang Luo Feng.

"CLANG!" Luo Feng menarik pisaunya bagaikan kilat dan juga segera menyerang.

Wuuss!

Pisau hantu muncul dari samping seperti petir lalu cahaya dinginnya langsung menebas leher Candace. Namun Candace hanya menatap dingin, tubuhnya bagaikan ular dalam badai dan pisaunya yang bagaikan lidah ular itu segera mengarah ke kepala Luo Feng. Pada saat yang sama, dentuman sonik terdengar: potongan logam dari salah satu mobil yang rusak!

Potongan logam itu melesat ke arah pisau hantu Luo Feng.

Dan logam itu pun tertuju pada kepala Luo Feng!

"Mundur!" Luo Feng langsung membuat keputusan. Dengan pemahamannya mengenai lingkungan berkat tingkat teknik sempurna, dia mengerti bahwa dia sedang dalam keadaan yang kurang beruntung saat potongan logam itu mengarah padanya.

Saat mundur.

Sebuah cahaya putih terpancar! Di bawah kekuatan sebesar 2.8 kali, cahaya dari pisau hantu tentunya luar biasa. Bagaikan kilat, cahaya itu seolah menjadi mimpi indah dalam badai ini. Ketika cahaya itu melewati potongan logam, maka dengan cepat melemahkan kekuatan dorongan logam itu!

Teknik—Petir!

"Clang!""Clang!"

Dengan bunyi sebanyak dua kali, Luo Feng menggunakan seluruh kekuatannya untuk mundur sejauh 30 meter. "Teknik tingkat sempurna?" Luo Feng menatap ke arah Candace dari kejauhan.

Candace, dengan seragam tempur hitamnya, berkata sinis, "Tidak menyangka? Selama mereka tidak terlalu payah, sebagian besar siswa lama yang telah berada di sini sekitar empat atau lima tahun telah mencapai tingkat yang sempurna! Tidak peduli seberapa kuat kamu, kamu hanya seorang pemula"

Setelah berkata demikian, Candance menyerangnya lagi!

Hu! Hu!

Ketika Candace mendekat, sosok itu langsung terbagi menjadi dua bayangan.

"PENG!" Luo Feng menendang mobil yang rusak itu ke samping. Tendangan yang berkekuatan 20 ton menyebabkan mobil yang rusak itu langsung meledak. Banyak komponen mobil yang berterbangan ke arah Candace.

"Matilah!"

Luo Feng langsung menyerang dan menangkap beberapa komponen mobil yang berterbangan.

Wuuss!

Kemudian, sebuah cahaya seputih salju melintas. Untuk sesaat, cahaya demi cahaya menutupi Candace. Dan Candace bagaikan seekor ular berbisa bersembunyi dalam kegelapan: dia menghindar dari waktu ke waktu dan pisaunya digunakan untuk menangkis gelombang serangan dari Luo Feng. Dia bahkan bisa mengatur serangan balasan.

Clang! Clang! Clang!

Komponen-komponen mobil dan bagian-bagian yang rusak di area itu menjadi alat bagi keduanya untuk mengalihkan lawan masing-masing. Setiap langkah dan pergerakan mereka dapat membuat lingkungan sekitar membantu mereka. Meskipun komponen-komponen mobil itu tidak mempengaruhi mereka, namun mereka menggunakannya untuk menghalangi gerakan lawan masing-masing!

Teknik tingkat sempurna melawan teknik tingkat sempurna!

Pisau Luo Feng bagaikan serangan petir yang tak habis-habis. Dan pisau Candace pun terus berubah-ubah, membuat pertahanan secara perlahan dari setiap serangan, dan saat ini pisau itu dapat menyerang dari arah mana saja secara tibtiba.

"PUCHI!"

Sebuah bayangan menancap pada bagian samping perisai segi enam, dan pisau yang tipis dan panjang itu sebenarnya melengkung dan melingkari perisai lalu mengenai lengan seseorang yang memegang perisai itu!

PUCHI!

Lengan yang memegang perisai itu langsung jatuh ke tanah.

"Ah!"

Sambil berteleportasi, Luo Feng mundur dengan jarak belasan meter.

"Lengan kiriku terpotong" Luo Feng menunjukkan raut wajah yang buruk.

"Luo Feng, tingkat kekuatan tinjuku hanya 2.5, jadi kekuatan dan kecepatanmu berada di atasku" cemooh Candace sambil mendekat, bagaikan malaikat maut dalam sebuah badai, "Sayangnya, teknikku berada di atasmu" walaupun bahasa China Candace tidak lancer.

Wajah Luo Feng terlihat pucat, salah satunya karena kehilangan darah, dan juga karena dia menemukan sesuatu yang salah.

Teknik Candace berada di tingkat sempurna, dan teknik pedangnya mencapai keadaan 'tangguh namun fleksibel', satu keadaan lebih tinggi dibandingkan pisaunya. Dan….. teknik pisau Candace tampak seperti ular berbisa. Tekniknya pun juga aneh. Baik tekniknya maupun teknik pedangnya keduanya aneh: kombinasi yang sempurna!

"Tanpa perisaimu, kamu pasti akan mati" Candace menatap kejam.

Akhirnya dia bisa dengan kejam membalas dendam.

Luo Feng nampak emosi lalu berlari ke toko yang berada di sebelah jalan.

"Tidak ada gunanya" Candace melangkah menuju Luo Feng.

Atap toko hancur terlihat bocor selama badai terjadi. Terdapat kolam di lantai toko itu dan tetesan air yang jatuh dari atap.

Permukaan kolam itu memantulkan bayangan Luo Feng. Luo Feng menundukkan kepalanya lalu melihat dirinya sendiri di kolam yang tenang, bagaikan permukaan cermin yang beriak.

"Cermin, riak?"

"Pengerahan kekuatan Pisau Petir Sembilan Tahap?" Luo Feng mengerutkan keningnya.

"Cermin! Cermin?" Luo Feng terpaku.

"Cermin!" wajah Luo Feng tampak terkejut.

Pada saat ini, Candace berjalan menuju toko bagaikan seorang pria yang menghadiri pesta. Dia berjalan menghampiri Luo Feng dengan pisau di tangannya sambil tersenyum: "Luo Feng, aku akan rebut 10 milyar itu, jadi aku ucapkan terima kasih sebelumnya" saat dia berkata demikian, tubuhnya menyerang secepat kilat bagai hantu. Pedang tipis berwarna hitam di tangannya bergerak dengan unik dan mengarah ke leher Luo Feng.

"Kamu lah yang akan memberiku 10 milyar!!!" teriak Luo Feng.

Tubuhnya pun menyerang maju!

Hu!

Kecepatannya meningkat luar biasa dan tentu saja dapat menghindari pedang Candace yang mengerikan itu. Lalu tampak cahaya seputih salju membentuk sebuah petir, bergerak begitu cepat sehingga Candace tidak sempat menghindar, "PUCHI!". sebuah kepala langsung terlempar. Luo Feng muncul dari jalanan penuh badai yang berjarak 10 meter dari Candace.

PENG!

Mayat Candace tanpa kepala pun jatuh!

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 131 Luo Feng Vs Candace summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 227 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com