BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 16 Penjara

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 16 Penjara online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

Ruangan penjara begitu kosong, gelap dan dingin. Udara dingin terus menerus berhembus; kamu hanya bisa menggigil.

"Jadi ini ruang interogasi?" Luo Feng terlihat penasaran saat melihat sekeliling ruangan, "Mereka melemparku ke ruangan yang gelap dengan AC yang sangat dingin, nampaknya mereka berusaha melakukan tekanan psikologis?" Bahkan sebelum interogasi di mulai, Luo Feng sudah menang.

Luo Feng, yang sudah lulus ujian calon petarung, tidak merasa takut pada akal-akalan polisi.

Di luar ruang keamanan, beberapa polisi melihat ke dalam melalui kamera keamanan. Salah satu petugas polisi perempuan merasa heran: "Pak kepala, bagaimana bisa anak muda itu seperti tidak merasakan apapun? Biasanya ketika seseorang masuk ke ruang interogasi dan berdiam di sana selama setengah jam, mereka akan mulai panik karena takut"

"Jangan meremehkan dia, profilnya menunjukan bahwa dia adalah anggota elit dari dojo! Dia bahkan melukai empat anggota elit!" Pria botak tua itu tertawa.

"Satu orang melukai empat orang? Jika dia begitu kuat, apakah mungkin dia adalah calon petarung? Jika benar, maka akan jadi masalah" petugas laki-laki muda berkata.

"Dia bukan calon petarung, profilnya mengatakan seperti itu dengan jelas"

Petugas laki laki botak berkata, "Ayo pergi, Xiao Yang, ikut dengan ku untuk menginterogasi dia sebentar"

"Baik, Pak Kepala"

...

Di dalam ruang interogasi, Luo Feng sudah menunggu lebih dari setengah jam.

"Oh akhirnya datang juga?" Luo Feng tersenyum melihat dua polisi masuk.

Petugas botak paruh baya nampak kaget, tanpa diduga anak muda ini terlihat tenang. Dia datang dengan petugas yang masih muda dan duduk di depan meja interogasi. Kemudian dia tersenyum, berkata: "Maafkan, kami sedang menginterogasi beberapa orang jadi agak terlambat tiba disini."

"Tidak masalah" Luo Feng kemudian bertanya, "Bagaimana dengan tiga orang pekerja dari perusahaan renovasi, di mana mereka sekarang?

"Kami membiarkan mereka pulang ke rumah" Petugas paruh baya berkepala botak terlihat ramah.

Luo Feng mengangguk.

Dalam kasus ini, Luo Hong Guo dan teman-temannya adalah korban, jadi mereka melepaskannya.


"Tiga pekerja, Zhang Hao Bai dan tiga pengawalnya telah berbicara kepada kami tentang apa yang terjadi. Kebenaran melawanmu. Ada yang ingin kamu katakan?" Petugas paruh baya berkepala botak melihat Luo Feng. Biasanya, ketika seseorang mendengar kebenaran tidak bersama mereka, mereka akan berusaha untuk menjelaskan.

Luo Feng tersenyum: "Tidak banyak. Zhang Hao Bai dan tiga orang pengawalnya, mereka berempat adalah belatung! Mereka berani memukul ayah ku, jadi aku hanya bermaksud memberi mereka pelajaran"

"Hm?" Petugas paruh baya berkepala botak dan petugas laki-laki muda tertegun.

[PENG!] Petugas paruh baya itu menggebrak meja dan marah, "Luo Feng, sadarlah. Ini kantor polisi, berhenti bersikap sombong!"

"Sombong? Aku mengatakan yang sebenarnya terjadi" Luo Feng tersenyum, "Baiklah, hanya itu yang aku katakan"

Petugas paruh baya berkepala botak itu berkata: " Luo Feng, kesombonganmu tidak akan menolong kasus mu. Kamu secara sengaja melukai mereka, jadi huk.u.man beberapa tahun di penjara sudah pasti menantimu. Lebih baik kamu jelaskan dengan detail apa yang terjadi"

"Tidak ada lagi yang aku katakan" Luo Feng berkata sambil menggelengkan kepala.

Petugas paruh baya berkepala botak mengerutkan keningnya. Dia melihat Luo Feng dengan hati-hati, yang tetap diam. Akhirnya dia melambaikan tangan dan berkata: "Baiklah kalau begitu. Keluarkan dia!"

Luo Feng berdiri dan tersenyum. Dua orang petugas segera masuk ke ruang interogasi dan mengantarnya keluar dengan paksa.

...

Penjara wilayah Zhi An berada tepat di samping kantor polisi. Keberadaan para petarung memberikan pengaruh buruk terhadap masyarakat, dengan seringnya terjadi perkelahian/cek-c.o.k, jadi banyak orang yang ditahan di penjara. Masing-masing wilayah memiliki penjaranya sendiri untuk menahan orang-orang macam ini, dan Luo Feng akan masuk penjara hari ini juga.

Setelah berganti baju penjara berwarna abu-abu, Luo Feng masuk ke ruang tahanan.

"299, ini ruangannya. Masuklah" Penjaga mendorong Luo Feng dan mengunci pintu tahanan. Orang-orang yang ditahan di sini sebagian besar adalah pencuri, pengendara yang mabuk, pembuat onar dan penjahat yang menunggu masa percobaan mereka.

Kasus seperti Lou Feng sudah biasa di sini.

Sederhananya, itu adalah perkelahian antara beberapa orang. Namun, jika kasus ini dibawa ke pengadilan, maka mungkin Luo Feng akan dipenjara beberapa tahun. Alasannya sudah jelas, karena Luo Feng bukan calon petarung.

Di sel penjara.

"Eh, orang baru?" laki-laki botak dengan tato berbaring di tempat tidur. Di sebelahnya nampak orang tua yang dengan patuh memijatnya. Laki-laki botak itu melirik ke Luo Feng, "Anak muda, kamu kurus kering sekali, coba tendang betisku!"

Luo Feng melihat aneh ke laki-laki kepala botak itu. Dia pernah mendengar rumor tentang gertakan/intimidasi di dalam sel, tetapi itu hanya rumor, tapi ini pertama kalinya dia menyaksikan hal itu.

"Hei brengsek, apa kamu tuli?" Laki-laki botak itu melirik dan berdiri.

"Menarik, menarik" Luo Feng penasaran

"Berani ajak ribut?" Setelah laki-laki botak itu melihat Lou Feng kurang ajar, tibtiba dia mengangkat telapak tangannya seperti daun telapak tangan ke arah kepala Luo Feng.

Dengan sedikit gerakan, tangan Luo Feng bergerak seperti ular berbisa dan menangkap lengan laki-laki botak tersebut.

"Hm? Hm?" Laki-laki botak itu kaget, tangannya seperti terikat tali besi. Dia tidak bisa mengeluarkan kekuatannya sama sekali dan wajahnya benar-benar berubah; dia dalam masalah besar.

"Masih mau aku tendang betismu? Luo Feng menguatkan jari-jarinya dan memutar lengan laki-laki botak itu, ia lalu kesakitan dan memohon: "Kawan, aku tidak menyadari kekuatanmu. Kawan, tolong lepaskan aku. Ah, ah—" Rasa sakit membuatnya berteriak tanpa karuan.

Luo Feng mengerahkan kekuatannya dan melemparkan laki-laki botak itu ke tembok.

"Katakan kapan pun jika betismu mau aku tendang" Luo Feng mengatakan dengan santai. Dengan itu, tibtiba dia melompat, dan dengan bantuan tangan kanannya, dia sudah terbaring di tempat tidur.

Si brengsek botak duduk di pojok dan mengusap lengan kanannya.

Dan laki-laki tua dan laki-laki muda kurus yang juga ada di tempat tidur melihat ke arah Si Botak dan kemudian ke Luo Feng.

"Botak Huang, apa yang terjadi denganmu?" penjaga yang berdiri di depan penjara mengejek, " Siapa yang menghajarmu? Oh, aku ingatkan agar kau hati hati dengan anak muda yang baru masuk ke sini. Dia menghajar empat orang anggota elit dojo. Jangan coba coba kau ganggu dia"

Setelah mengatakan itu, penjaga bersenandung pelan dan pergi

"Seharusnya katakan itu dari awal" Si botak brengsek melihat ketakutan ke tempat tidur, "Satu orang mengalahkan empat anggota elit dojo? Itu kacau"

s.e.m.e.ntara, Luo Feng teringat tentang apa yang dia baca di ruang latihan, tentang 'Teknik Energi Genetik': "Hm, karena aku tidak ada kerjaan disini, aku akan coba melatih energi genetik!"

Para petarung mengandalkan energi genetik untuk mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

...

Ketika Luo Feng berencana untuk melatih energi genetiknya di sel, di dalam ruang karaoke dekat kantor polisi wilayah Zhi An: Dua orang pemuda mengG.o.da seorang wanita muda. Satu dari mereka menjerit dan melolong saat bernyanyi. Dan laki-laki muda itu adalah Zhang Hao Bai.

"Baiklah, kalian berdua boleh pergi sekarang" Zhang Hao Bai melambaikan tangan. Hanya tersisa Zhang Hao Bai dan remaja berkacamata.

"Kak Zhou, aku ingin minta bantuanmu" Zhang Hao Bai berbicara.

"Apa yang bisa aku bantu, katakan saja. Remaja berkacamata tertawa, "Jika aku bisa bantu, tentu saja aku akan segera laksanakan"

"Jadi begini, ada seseorang bernama Luo Feng! Belatung itu selalu berani melaw.a.n.ku" Zhang Hao Bai bercerita dengan marah, "Kali ini, dia menghajarku dan pengawalku habis habisan. Kakak, Aku tidak terima ini! Sekarang, orang ini ditahan di penjara, jadi aku ingin minta bantuan Kak Zhou supaya aku bisa menyusup masuk penjara untuk beri Luo Feng pelajaran"

"Oh? Tidak masalah. Tapi, aku butuh uang agar para penjaga mau bekerja sama" remaja berkacamata mengerutkan alisnya.

"Uang bukanlah masalah, aku memiliki ratusan ribu di sini! Setelah tugas selesai, aku akan memberikan ratusan ribu lainnya" Zhang Hao Bai melempar dompetnya ke remaja itu.

"Haha, luar biasa" dia mengangguk tanpa melihat dompet itu. "Dua ratus ribu. Kita bisa lakukan apapun selama tidak membunuhnya. Katakan padaku, bagaimana kita menghajarnya?"

"Patahkan satu kakinya dan tangannya!" Zhang Hao Bai menggertakan giginya

"Tentu, itu sangat mudah" Laki-laki berkacamata itu mengangguk.

Zhang Hao Bai memperingatkan: "Kak Zhou, Luo Feng bukanlah target yang mudah. Dia memukulku dan tiga orang pengawal"

"Jangan khawatir" Laki-laki berkacamata itu percaya diri, "Kamu bisa percaya denganku seratus persen bahkan dua ratus persen. Tunggu berita baiknya!"

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 16 Penjara summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 216 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com