BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 185 Kekuatan Otak '21'

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 185 Kekuatan Otak '21' online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

"Dua jam terakhir? Sepertinya reruntuhan arkeologi #9 ini hanya bisa dimasuki pada waktu tertentu saja" pikir Luo Feng. Pada saat yang sama, dia dan tujuh petarung dewa perang lainnya tetap diam saat memasuki elevator abu itu.

Pria tua berjubah merah itu kemudian menekan sebuah tombol!

Bip!

Pintu elevator tertutup dan elevator pun mulai turun. "CHICHI~~" tanah yang terbelah segera menutup dan pedalaman hutan hujan amazon kembali sunyi! Bahkan, tidak ada monster yang berkeliaran dan mendekati tempat ini.

HUA! Pintu elevator pun terbuka.

Apa yang terlihat di depan mereka adalah sebuah lorong berwarna hitam yang terbuat dari logam campuran. Lorong itu diterangi oleh beberapa lampu.

"Semuanya, selamat datang di pangkalan perkemahan ma.n.u.sia di reruntuhan arkeologi #9" kata pria berjubah merah yang berbicara dalam bahasa cina dengan fasih, kemudian diikuti dengan bahasa Inggris, "Sekarang, kita sedang terburu-buru, jadi aku tidak akan banyak basbasi. Semua, mohon ikuti aku!"

Pria berjubah merah itu berjalan dan delapan orang lainnya mengikuti dia dari belakang.

Ada sembilan pos pemeriksaan di sepanjang lorong yang berwarna hitam itu. Akhirnya, mereka tiba di sebuah lobi kosong dengan lebar sekitar seribu meter. Terdapat hampir seribu orang dari seluruh dunia berk.u.mpul di lobi ini dan sebagian besar dari mereka sedang berada di depan komputer.

"Selamat datang, para dewa perang!"

"Para dewa perang, kami akan mendoakan keberhasilan kalian!"

"Ayo cepat, cepat… kami akan menyambut meriah para dewa yang telah kembali dengan sampanye kualitas bagus!"

Berbagai anggota di markas bawah tanah tampaknya terlalu berlebihan. Namun, Luo Feng dan tujuh orang lainnya tetap diam. Pria tua berjubah merah tersenyum di sebelah: "Abaikan saja orang-orang ini. Mereka semua sudah terlalu lama di sini, jadi mereka sedikit bersemangat saat mereka bertemu orang luar. Baiklah—apakah kalian semua siap?"

Dia mengucapkan kalimat itu dalam bahasa Cina dan bahasa Inggris. Luo Feng dan tujuh orang lainnya tetap diam. Mereka hanya menatap pria itu.

"Baiklah kalau begitu, buka gerbangnya!" pria tua berjubah merah itu berteriak dengan keras.

KREEEKK~~

Bagian berbentuk busur dari dinding berbahan logam campuran di depan lobi terbuka dan memperlihatkan sebuah terowongan bundar.

"Apa?!"

"Astaga!"

Delapan orang dewa perang yang selama ini diam melihat ke arah terowongan bundar dengan terkejut. Mata mereka tampak benar-benar terkejut. Luo Feng juga tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Saat terowongan mulai terbuka, dua sampai tiga meter bagian pertama masih terbuat dari logam campuran. Namun, lanjut di bagian dalamnya….. bahannya berwarna c.o.klat tua yang aneh, seperti ranting pohon yang dianyam untuk membentuk terowongan ini.

Di ujung terowongan tampaknya ada sebuah cermin yang secara terus-menerus memancarkan cahaya. Mungkin itu memang cermin sungguhan.


"Terus maju melalui terowongan dan masuklah ke cermin yang memancarkan cahaya itu. Sebenarnya itu bukan cermin, namun pintu masuk ke reruntuhan arkeologi #9!"

"Begitu kalian masuk, tidak akan bisa kembali"

"Para dewa perang, aku doakan kalian dapat keluar hidup-hidup!" pria tua berjubah merah itu menatap Luo Feng dan tujuh dewa perang lainnya. Orang-orang di lobi yang kosong itu juga menatap mereka.

Setelah masuk, nyawa mereka tergantung nasib!

Delapan orang dewa perang itu tetap diam untuk s.e.m.e.ntara waktu. "Semuanya" Luo Feng melangkah menuju terowongan itu, "Aku yang akan pergi pertama"

"Masuk"

"Ayo!"

Dengan Luo Feng yang berada di depan, dewa perang lainnya juga memasuki terowongan satu per satu.

"KREEEKKK~~" dinding yang terbuat dari logam campuran di belakang mereka menutup. Tidak ada jalan kembali.

Setelah melangkah melalui ranting pohon berwarna c.o.klat tua yang membentuk terowongan yang aneh itu, aroma aneh terpancar. Luo Feng mencium aroma itu: "Hm, apakah aroma ini berasal dari ranting pohon ini? Bagaimana bisa aromanya seperti 'set dewa kegelapan'?".Setelah set dewa kegelapan menempel pada tubuh kalian, kalian dapat mencium aromanya yang ringan namun tidak pernah memudar.

"Cermin yang berkilau? Adalah pintu masuk menuju reruntuhan arkeologis?" Luo Feng menatap benda di depannya itu.

"Luo Feng, semoga kamu beruntung" Ta Ba Yan berteriak di sebelah.

"Semoga kamu juga beruntung!"

Luo Feng tertawa lalu melangkah menuju cermin yang berkilau itu tanpa ragu. Seperti permukaan air, cermin itu dengan mudah menelan Luo Feng.

"Aku selanjutnya"

Pria berkulit hitam berbicara menggunakan bahasa asalnya, lalu masuk ke cermin bundar.

Satu per satu….. delapan orang itu masuk.

Di dalam cermin itu ada sebuah lobi bernuansa hitam. Bagian depan lobi berbentuk setengah melingkar. Seluruh lobi itu lebarnya sekitar beberapa ratus meter. Cahaya remang-remang bersinar dari langit-langit lobi, membuat seluruh lobi seperti di alam mimpi.

"Apakah ini reruntuhan arkeologi #9?"

Luo Feng berdiri di dalam lobi dan melihat sekelilingnya. Raut wajahnya sedikit berubah, "Di mana yang lainnya?"

…..

Pada saat yang sama, Ta Ba Yan dan dewa perang lainnya juga muncul di lobi hitam mereka masing-masing. Lobi-lobi hitam ini terlihat sama.

"Persis seperti apa yang diharapkan dari reruntuhan arkeologi"

"Tepat setelah aku masuk, semuanya buram, dan kemudian aku muncul di lobi ini. Aku bahkan terpisah dengan yang lainnya!" Ta Ba Yan melihat sekelilingnya dengan rasa penasaran. Meskipun begitu, mereka semua tahu jika setiap dewa perang akan mengalami hal yang berbeda dengan kesulitan yang berbeda pula.

Tibtiba—

Sebuah cahaya remang-remang menyorot Ta Ba Yan.

"x.x.xx.x.x" sebuah suara yang membingungkan terdengar di lobi.

"Untungnya ada perangkat lunak penerjemah" Ta Ba Yan menundukkan kepalanya dan melihat jam tangan komunikasi taktisnya. Dua detik kemudian, jam tangan komunikasi taktis memberikan terjemahannya—"Mohon masuk ke terowongan tipe-a". Kemudian, beberapa kata muncul di layar jam tangan komunikasi taktis sesuai dengan terjemahan 'bahasa reruntuhan kuno'.

Lobi hitam itu perlahan bergemuruh. 30 detik kemudian muncul sebuah terowongan hitam. Di samping terowongan itu ada beberapa huruf yang membingungkan.

"Oh, katkata itu sama, jadi ini pasti terowongan tipe-a. Lagi pula hanya ini satu-satunya terowongan di sini!" Ta Ba Yan segera berjalan menuju terowongan itu. Setelah dia masuk, seluruh lobi hitam langsung menghilang.

…..

Dapat dibilang bahwa, pada saat yang sama, tujuh dari depan orang dewa perang sedang menuju pedalaman reruntuhan arkeologi melalui terowongan.

Di dalam lobi hitam, sebuah cahaya remang-remang menyorot Luo Feng.

"Apa yang terjadi? Cahaya penuh warna ini sudah menyinariku lebih dari 60 detik. Bagaimana bisa tidak ada respon sama sekali?" Luo Feng sedikit bingung sambil mengangkat kepalanya dan melihat cahaya warnwarni itu. Dia tidak tahu bahwa tujuh dewa perang lainnya dapat dengan cepat lepas dari cahaya itu dan telah berada di terowongan masing-masing untuk menuju pedalaman reruntuhan arkeologi.

Hanya tinggal Luo Feng!

"xx, xx, xx….." sebuah suara dengan ritme menusuk telinga tibtiba terdengar di lobi hitam.

"Perangkat lunak penerjemah" Luo Feng menundukkan kepalanya dan melihat jam tangan komunikasi taktisnya. Perangkat lunaknya sedang berjalan, lalu suara yang muncul di jam tangan komunikasi taktis adalah—"Waspada, waspada, waspada….."

"Waspada?" Luo Feng terdiam.

Luo Feng tidak tahu bahwa situasi seperti ini belum pernah terjadi sejak ma.n.u.sia menemukan reruntuhan arkeologi #9.

Cahaya remang-remang yang menyoroti Luo Feng tibtiba menghilang. Pada saat yang sama, kristal setebal jari ditembakkan dari dinding lobi hitam itu. Setidaknya seratus buah tali kristal ditembakkan secepat kilat. Tali-tali kristal itu bahkan lebih cepat dibanding tanaman merambat di pulau berkabut waktu itu.

"Bukan hal bagus" Luo Feng hendak menghindar.

Sayangnya, tali kristal ini sangat cepat, sehingga Luo Feng tidak memiliki kesempatan menghindar dan tali-tali kristal itu pun langsung melilitnya. Tali-tali kristal itu melilit Luo Feng menjadi pangsit.

"Apa yang terjadi?"

"Bagaimana bisa aku tidak pernah mendengar kabar jika kita bisa diikat tepat setelah masuk?" Luo Feng segera mengendalikan papan terbang di tas ranselnya. Enam buah pisau keluar dari tas ranselnya dan memotong tali kristal secepat kilat.

Pisau-pisau yang dapat memotong baja seperti memotong tahu bahkan tidak meninggalkan sedikit bekas pun di tali kristal.

"Buka" Luo Feng berjuang dengan segenap kekuatannya.

"PU!""PU!""PU!"

Dia terus mencoba memotong menggunakan pisaunya.

Sayangnya, seperti anak kecil yang sedang berjuang, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk melepaskan diri dari tali kristal. Luo Feng pun paham….. bahwa kekuatannya tidak ada apapanya di reruntuhan arkeologi! Masuk akal. Apakah reruntuhan arkeologi yang memberikan set dewa kegelapan dapat dilawan oleh set dewa perang juga?

"Reruntuhan arkeologi penuh dengan misteri. Siapa yang akan menyangka kalau aku bisa lepas dari situasi semacam ini begitu cepat. Namun, tali kristal ini hanya membuatku tidak bisa bergerak. Mereka tampaknya tidak ingin membunuhku" pikir Luo Feng.

Dan saat ini—

Aliran cahaya mengalir melalui tali kristal yang mengikat Luo Feng dan cahaya itu mengarah ke langit-langit lobi hitam! Seolah sebuah mesin sedang mengirim sinyal. Proses ini berlangsung sekitar 30 detik. Tibtiba—

Wuuss! Wuuss! Wuuss!

Seluruh tali kristal segera ditarik dan menyatu dengan dinding.

"x.x.xx.x.xxx, x.x.xx.x.xx.x.xx….." sebuah kalimat terdengar di lobi hitam.

Luo Feng melihat jam tangan komunikasi taktisnya.

Kalimat yang sulit dipahami muncul di layar jam tangan komunikasi taktis. Pada saat yang sama, jam tangan itu mengucapkan katkata dalam bahasa Cina—

"Selamat. Kekuatan otakmu adalah 21, lebih baik dibanding 18. Kamu diklasifikasikan untuk memasuki 'terowongan elit' dari pangkalan pelatihan. Karena ini pertama kalinya terowongan elit terbuka selama 5.000 tahun terakhir, mohon tunggu 15 menit"

Luo Feng berdiri di lobi hitam itu, pikirannya kacau.

Bukankah penjaga kerajaan Allure berkata bahwa….. hanya ada terowongan tipe-A dan tipe-B di seluruh reruntuhan arkeologis #9? Bagaimana bisa 'terowongan elit' tibtiba muncul?

Dan pertama kalinya muncul dalam 5.000 tahun terakhir?

Dan bahkan suara itu membicarakan mengenai kekuatan otak.

"Apa itu kekuatan otak?" Luo Feng bingung, "Kekuatan otakku adalah 21, lebih baik dibanding 18? Tampaknya kekuatan otak bernilai 18 merupakan batas bawah kualifikasi. Dari katkata yang ada di reruntuhan arkeologis ini, tampaknya tidak semua dewa perang pernah berhasil sejauh ini hingga dapat memasuki terowongan elit ini"

Apakah ini hal baik atau hal buruk?

Kabar baiknya adalah 'terowongan elit' berbeda dengan terowongan biasa tipe-A dan tipe-B, jadi mungkin akan ada hadiah yang tidak terduga.

Kabar buruknya, begitu dia masuk ke 'terowongan elit', pengalaman dari petarung sebelumnya tidak akan berguna!

Karena terowongan ini pertama kalinya terbuka selama 5.000 tahun, jadi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah memasuki 'terowongan elit' ini.

"15 menit pasti akan terasa lama dilewati"

"Jam tangan komunikasi taktis ku tidak ada sinyal sama sekali. Tampaknya kita tidak bisa terhubung dengan dunia luar saat berada di reruntuhan" Luo Feng melihat sekilas jam tangannya. Namun, dia tidak terkejut. Jika dunia luar dapat terhubung dengan orang-orang yang berada di reruntuhan, maka Dojo of Limits, Thunder Dojo, dll. akan tahu banyak tentang reruntuhan arkeologi.

Waktu berjalan dengan lambat…..

Luo Feng menunggu dengan tenang.

"x.x.xx.x.xxx….." sebuah kalimat terdengar di lobi hitam. Pada saat yang sama, lobi itu mulai bergemuruh.

Luo Feng menundukkan kepalanya dan melihat jam tangan komunikasi taktisnya, yang menerjemahkan kalimat itu: "Mohon masuk ke terowongan elit"

Dia mengangkat kepalanya!

Sebuah terowongan gelap yang tidak berujung muncul di dinding lobi hitam. Di samping terowongan itu ada beberapa kalimat yang sulit dipahami yang coc.o.k dengan kalimat yang ditampilkan pada jam tangan komunikasi taktisnya.

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 185 Kekuatan Otak '21' summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 306 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com