BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 42 Babi Hutan Bertanduk

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 42 Babi Hutan Bertanduk online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

"Luo Feng, ini adalah pertempuran pertama mu, jadi berhati hatilah dan jangan sombong. Monster-monster ini lebih ganas dibandingkan monster di pangkalan militer" Chen Gu mengingatkan dengan sungguh-sungguh. Luo Feng tertawa, dia tahu kalau Kak Chen khawatir padanya. Di pasukan palu api ini, dia memang berteman dekat dengan Chen Gu dan Zhang Ke, yang samsama berasal dari sektor Ming-Yue.

Sedangkan untuk kapten Gao Feng dan Wei Jia bersaudara...

Mereka merupakan anggota baru dan belum begitu dekat, jadi agak sulit untuk mendapatkan pengakuan Gao Feng dan kelompoknya.

"Semoga beruntung, Luo Feng. Dengan kecepatan dan kecepatan reaksi mu sekarang, kamu sudah berada pada level 'Petarung Tingkat Atas'. Kekuatanmu juga hampir mencapai level itu. Seharusnya tidak ada masalah menghadapi monster babi hutan bertanduk ini" kata Zhang Ke, yang secara mengejutkan juga memberinya semangat.

Tiga anggota lainnya, yaitu kapten Gao Feng dan Wei Jia bersaudara menatap Luo Feng.

[CHI!]

Luo Feng mengeluarkan pisau hantunya. Dengan tangan kirinya memegang perisai, dan tangan kanannya menggenggam pisau hantu, dia tersenyum sambil berkata: "Kapten, kakak Chen, lihat aku akan menangkap tanduk babi hutan itu". Luo Feng pun langsung pergi dalam sekej.a.p.

Mereka memperhatikan Luo Feng pergi.

"Kapten, tidakkah menurutmu memberinya monster babi hutan tingkat F terlalu berlebihan untuk pertarungan pertamanya?" Chen Gu tidak dapat menahan komentarnya, "Meskipun pasukan kita harus teruji kemampuannya, proses ini harus dilakukan secara bertahap. Aku rasa dengan memberinya monster peringkat G di awal akan lebih baik"

"Ya, kita tidak bisa memaksakannya" kata Zhang Ke menambahkan.

"Tidak ada yang salah dengan perintah dari kapten" kata saudara tertua Wei Jia, 'Wei Tie' berkata dengan lirih, "Tingkat kebugaran tubuh Luo Feng tidak jauh jika dibandingkan dengan monster itu. Meskipun ini akan sedikit sulit, seharusnya dia dapat mengalahkan monster itu dengan sedikit luka".

"Tapi ini pertama kalinya Luo Feng memasuki hutan belantara" kata Zhang Ke tidak yakin.

"Memangnya kenapa kalau pertama kali? Aku tidak mau dia menjadi beban. Jika ya, bagaimana kita dapat memburu monster yang lebih kuat dengan adanya seorang pemula?" Wei Qing mengernyitkan dahinya.


Saat ini ---

Dari lima anggota veteran pasukan palu api, Chen Gu dan Zhang Ke jelas membela Luo Feng, sedangkan Wei Jia bersaudara belum sepenuhnya percaya padanya.

"Sudah berhentilah berdebat" Gao Feng angkat bicara.

Chen Gu dan yang lainnya lantas terdiam.

"Mari kita lihat saja, dan bicara lagi nanti setelah pertempuran Luo Feng dengan babi hutan bertanduk itu" kata Gao Feng tanpa ekspresi. 

...

Seperti seekor jaguar yang lincah, Luo Feng berlari ke belakang mobil yang terguling di jalanan. Dari sana, dia dapat melihat keberadaan si babi hutan bertanduk yang tidak terlalu jauh darinya. Bulunya berwarna hitam, dan setiap helainya seperti jarum. Dan tanduk nya seperti mata pisau!

Di bawah sinar matahari sore, ujung tanduknya menggambarkan rasa dingin yang membekukan.

Jika babi hutan berbulu besi yang ada saat ujian petarung lalu terlihat seperti palu yang berat dan ganas, kali ini babi hutan bertanduk lebih seperti makhluk yang kokoh dan fleksibel.

"Ini adalah pertarungan pertamaku, sebaiknya aku memberikan pertunjukkan yang bagus"

"Aku dapat bergabung dengan pasukan palu api hanya karena dua alasan: atas permintaan Kepala instruktur Zhu Ge, tetapi yang lebih penting adalah karena bantuan kakak Chen dan kakak Zhang". Luo Feng sangat paham akan satu hal: sangat sulit bagi seorang pemula untuk bergabung dengan pasukan petarung elit. Kapten Gao Feng dan Wei Jia bersaudara pasti curiga padaku, maka aku harus membuktikan kemampuanku pada pertarungan ini!"

Luo Feng melihat ke arah babi hutan bertanduk yang sedang mencari mangsa itu.

Tiga level H, G, F merupakan masing-masing sebutan untuk prajurit level bawah, menengah dan atas. Jelas, babi hutan bertanduk yang ada di depan sudah mendekati level F.

[lolongan ~~ lolongan ~~]

Babi hutan bertanduk itu meraung-raung sambil mengamati sekelilingnya dengan tatapan pembunuh.

"Dia menemukan ku". Jantung Luo Feng berdegup kencang, dan dia tampak bersemangat. 

[BOOM!] Babi hutan bertanduk terbang dengan ganas ke arahnya, bagai mobil tank dengan kecepatan tinggi. Dia menabrak mobil hummer yang terbalik, tepat berada di depan Luo Feng. Luo Feng lari tergesgesa seperti kera lincah, dan dengan sebuah dentuman, mobil hummer itu meledak dan terguling beberapa kali di jalanan. Mobil hummer yang usang itu akhirnya hancur, dan bannya terguling di jalanan beberapa kali hingga akhirnya berhenti.

Setelah beberapa kali menghindar, Luo Feng berhadapan langsung dengan babi hutan bertanduk itu.

"Mati lah kau, binatang!" teriak Luo Feng memekik.

Bagai kilat, dia menembak ke arah babi hutan bertanduk itu, dan seketika pisau hantu yang ada di tangannya melesat ke kepala babi hutan bertanduk. Sepertinya babi hutan bertanduk yang baru saja menabrak mobil hummer tadi tidak punya cukup waktu untuk menghindar, namun tepat saat Luo Feng menghampiriny---

[XIU]

Sebuah bayangan hitam bergerak menuju ke arah Luo Feng.

"Cepat sekali". Luo Feng terkesima, dan dengan satu langkah, hampir saja dia tidak dapat menghindari bayangan hitam itu. Bayangan hitam itu adalah ekor dari babi hutan bertanduk yang menyerupai cambuk baja.

"Puff!" "Puff!"

Setelah menarik kembali ekornya, babi hutan bertanduk itu bergerak dengan gesit dan terbang menuju Luo Feng. Badannya yang kasar, cakar seperti baja dan tanduk yang tajam seperti pisau langsung menuju ke arahnya.

"Sial, babi hutan ini cepat sekali" Luo Feng mundur selangkah dan dia mengangkat perisai di tangannya.

[BAM!]

Perisai dan cakar babi hutan bertanduk beradu dengan ganas. Dalam tabrakan itu, Luo Feng menggunakan kekuatannya untuk kembali lompat dan berguling bangkit. Babi hutan bertanduk itu kemudian mengejarnya, Luo Feng berguling ke arah truk yang rusak, dan dengan sekej.a.p dia bergerak ke belakang truk tersebut.

Dengan truk yang menghalanginya, babi hutan bertanduk itu tidak mampu menggapai Luo Feng.

Setelah melihatnya dari kejauhan, kelima anggota pasukan palu api mengangguk bersamaan.

"Kapten, bukan kah Luo Feng memiliki refleks yang baik" kata Chen Gu tertawa.

Kapten Gao Feng tersenyum sambil mengangguk: "Ya dia hebat. Ku pikir dia akan kesulitan menghadapi babi hutan bertanduk itu untuk pertama kalinya! Aku tidak mengira refleksnya akan begitu baik. Kemampuan dasarnya juga sangat baik, perisai penghalangnya dilakukan dengan sangat cermat, dan gerakannya mengalir bagai air. Luo Feng bahkan tidak terluka sedikitpun dengan serangan babi hutan bertanduk yang bertubi-tubi! Hebat!"

Ekspresi dingin Wei Jia bersaudara akhirnya sedikit pudar.

"Wei Tie, Wei Qing, Luo Feng sangat hebat bukan" kata Zhang Ke sambil tersenyum.

"Pertarungan ini belum selesai, jadi belum dapat kita katakan demikian" kata Wei Tie dingin.

Kelima anggota pasukan palu api melanjutkan menyaksikan pertarungan antara Luo Feng dan babi hutan bertanduk.

....

Luo Feng berkonsentrasi keras dan berpikir dalam hati: "Babi hutan bertanduk ini sangat berbahaya; di awal dia sengaja membuatku berpikir kalau dia lemah. Dan tibtiba dia menggunakan ekornya untuk menyerangku dan mendorongku dengan cakar dan tanduknya. Ini adalah pertarungan yang sangat menegangkan. Beruntung aku telah berlatih teknik Pisau Petir Sembilan Tingkat beberapa hari terakhir, jadi aku dapat mengontrol seluruh kekuatanku dengan lebih baik!

Dia telah berlatih Pisau Petir Sembilan Tingkat selama satu bulan ini.

Sepertinya Luo Feng perlu menggunakan kekuatan spiritualnya untuk dapat lolos dari rentetan serangan babi hutan bertanduk itu tanpa luka sedikitpun.

[AUM~~] Babi hutan bertanduk itu meraung, dia tidak bodoh dengan menabrak truk itu, melainkan melompat ke atasnya dan berlari tepat ke arah Luo Feng.

"Kurang ajar! mati lah kau sekarang!"

Luo Feng menendang roda yang ada di sebelahnya dengan sangat kencang, seolah diluncurkan oleh sebuah ketapel, roda itu melayang tepat ke arah babi hutan bertanduk. Bahkan makhluk itu tidak memperlambat langkahnya; dia hanya menundukkan kepalanya sedikit. Tanduk tajam di kepalanya tidak ada duanya, dengan mudah membelah roda tadi menjadi dua, kemudian jatuh.

Luo Feng bergegas ke arah babi hutan bertanduk itu setelah menyingkirkan roda.

[AUM~~] Tepat setelah menendang jauh roda tadi, babi hutan bertanduk memutar kepalanya dan mengarahkan tanduknya tepat ke arah Luo Feng. 

"Mati kau!"

Kemudian, Luo Feng membuat gerakan berputar dengan sangat fleksibel seperti kupu-kupu dan nyaris tidak dapat menghindari tanduknya. Sambil berputar, pisau hantu yang ada di tangan Luo Feng, dengan bantuan tenaga rotasi, menebas seketika! Pisau hantu itu bahkan bergerak lebih cepat ketika berputar!

"puff!"

Secepat kilat, pisau yang berputar itu langsung menebas kepala babi hutan bertanduk. Luo Feng dapat merasakan dengan jelas kekuatan dan ketangguhan babi bertanduk itu. Tidak ada peluru biasa yang bisa menembusnya.

Darah segar mengalir keluar dari kepalanya, dan setelah menyayat sedalam 5cm kepala babi hutan bertanduk itu, pisau Luo Feng tidak mampu lagi menembusnya.

[RAUNGAN~~] babi hutan bertanduk itu meraung-raung lepas kendali, dan dengan ganasnya monster itu memutar kepalanya untuk menyerang Luo Feng.

Babi hutan bertanduk yang terluka itu bahkan lebih menakutkan!

.....

"Apa?!"

"Seperti jurus tangkas sakti!"

Wajah Wei Jia bersaudara itu terkejut.

"Dia dapat menghindari tanduknya dengan sangat baik!" kata saudara yang lebih tua 'Wei Tie', "Luar biasa. Dan dia berani menghadapi langsung babi hutan bertanduk seperti itu. Apakah dia tidak takut tanduknya akan menembus badannya? Hebat. Apakah ini sebuah keberuntungan semata, atau memang dia sebenarnya memiliki kemampuan?"

Gerakannya sebenarnya sederhana, hanya saja itu dapat menggambarkan teknik yang dikuasai Luo Feng.

"Bagus"

"Mempesona" Chen Gu dan Zhang Ke tak mampu menahan pujiannya.

"Anak ini, jelas punya kekuatan" Gao Feng tertawa, "Dalam situasi yang berbahaya seperti ini, dia berani melakukan hal seperti itu, dan bahkan berhasil. Teknik yang dimilikinya di atas ratrata! Perkiraan waktunya juga baik, namun... kekuatan hidup babi hutan bertanduk ini sangat kuat. Membunuh babi hutan bertanduk ini jelas bukan tugas yang mudah"

Kelima anggota pasukan palu api, termasuk Wei Jia bersaudara tersenyum.

Mereka berlima kembali menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan, pertarungan antara Luo Feng dan babi hutan bertanduk yang gila!

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 42 Babi Hutan Bertanduk summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 224 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com