BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 90 Jalan Yang Berlumuran Darah

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 90 Jalan Yang Berlumuran Darah online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

Di jalan raya, dapat terlihat berbagai jenis kendaraan yang telah lama ditinggalkan.

Langit mulai gelap dan bulan belum nampak, bintang-bintang memancarkan cahaya redup, sehingga sulit untuk dapat melihat dengan jelas. Di suatu bagian di jalan raya, keempat anggota pasukan petir sedang duduk di atas bus yang terguling.

"Meskipun rencana latihan Tuan Muda tidak sepenuhnya selesai, akan tetapi kemampuan Tuan Muda bertambah sedikit" kata Veteran Tua Liu sambil tersenyum.

"Sebenarnya ini masih jauh dari apa yang diinginkan ayahku" kata Tuan Muda Li Wei menggelengkan kepalanya.

"Tuan Muda, untuk seumur mu, kamu sudah tergolong cukup kuat" kata Veteran Tua Liu. Ka Long dan Pan Ya mengangguk tanda setuju.

Li Wei menggelengkan kepalanya: "Itu tidak cukup, bahkan jauh dari cukup! Ada banyak sekali panglima perang tingkat menengah yang berusia sekitar 20 tahun di kota Jiang-Nan. Kedua orang tuaku adalah petarung tingkat dewa perang yang sangat kuat, lalu bagaimana anak mereka bisa sangat lemah sepertiku? Oh, dan juga... Pan Ya, sebelumnya kamu menyebut salah satu anggota Pasukan Palu Api, Luo Feng yang berusia 18 tahun bukan? Dan dia sudah setingkat panglima perang! Sedangkan aku, anak dari dua dewa perang yang hebat, bahkan tidak bisa menyaingi anak itu?"

"Ya, ya" jawab Veteran Tua Liu.

"Tuan Muda, kamu adalah yang paling kuat" kata Ka Long.

Li Wei sedikit tersenyum.

Kapten Harimau Fang, Pan Ya, berteriak "Jika dibandingkan dengan Tuan Muda, Luo Feng bahkan tidak lebih berharga dari seekor anjing! Luo Feng ini seperti duri bagiku. Hubungan Pasukan Palu Api dan Pasukan Harimau Fang selalu buruk, dan sekarang karena aku adalah satu-satunya yang tersisa dari Pasukan Harimau Fang, mereka pasti akan mencari gargara denganku! Mungkin anggota yang lain tidak begitu berpengaruh, tetapi kemampuan Luo Feng ini meningkat terlalu cepat!"

"Dia baru saja menjadi petarung dan sekarang sudah menjadi panglima perang tingkat rendah. Aku yakin dia juga segera melampaui ku. Ketika itu terjadi, sudah pasti aku akan mati!" Pan Ya menarik nafas panjang.

Pan Ya sangat menyesal.

Sebelumnya, ketika dia bertemu dengan Luo Feng di pangkalan, Zhang Ze Hu menyarankan Pan Ya untuk membunuh Luo Feng, tetapi kala itu Pan Ya takut akan membuat anggota Pasukan Palu Api lainnya murka, maka dia mengurungkan niatnya!

Tetapi siapa yang mengira sejak saat itu, kemampuan Luo Feng meningkat sangat pesat dan bahkan mendapat julukan 'Si Gila'. Membunuh lebih dari puluhan ribu monster dalam dua bulan, sebagian besar diantaranya adalah monster prajurit tingkat tinggi. Insiden gila ini telah menyebar di para petarung kota Jiang-Nan.

Sedihnya, Pan Ya tidak pernah bertemu Luo Feng sampai dia tiba di kota #003.

"Bukankah kau akan bergabung dengan pasukan petarung yang baru saat kembali nanti?" ucap Tuan Muda Li Wei.

"Ya, tapi Pasukan Palu Api tidak akan pernah melupakan dendam ini. Mereka mungkin sedang memilih waktu yang tepat untuk menembakkan sebuah peluru tepat ke kepala ku" kata Pan Ya dengan wajah muram. Dia tidak akan lupa ketika Pasukan Harimau Fang melakukan hal serupa kepada Pasukan Palu Api. Dan dengan kekuatannya saat ini, dia pasti akan mati jika dia ditembak oleh penembak jitu secara tibtiba.


Pan Ya melihat ke arah Tuan Muda Li Wei dan bertanya: "Tuan Muda, jika kau memiliki kesempatan untuk mencari tahu melalui koneksimu di Aliansi Bawah Tanah, dapatkah kau memberitahuku di bagian mana Luo Feng berada di hutan belantara?"

"Tentu saja, tidak masalah" kata Li Wei sepenuh hati.

Veteran Tua Liu dan si putih kejam saling bertukar pandang. Mereka sadar jika Pan Ya dengan sengaja menunjukkan wajah khawatir agar Tuan Muda Li Wei menggunakan kekuasaan nya untuk membantu Pan Ya.

Meskipun begitu, karena mereka berdua hanyalah penjaga, tidak berani untuk ikut campur lebih jauh. Dan, Pan Ya berhasil mengambil hati mereka, sehingga Veteran Tua Liu dan si putih kejam pun tidak mempermasalahkannya. Ditambah lagi, pasukan Pan Ya tentu saja sedang mengalami kekalahan telak, jadi tidak apa untuk menolongnya sedikit.

"Ini sudah larut, kita istirahat sekarang. Perjalanan kita masih panjang esok hari" kata Veteran Tua Liu. Segera, keempat anggota pasukan petir itu mulai istirahat.

Tidak seperti di musim panas, kebanyakan pasukan petarung beristirahat di malam hari saat musim dingin dan melakukan perjalanan di siang hari! Pada saat musim panas, jadi mereka akan beristirahat di pagi hari untuk menghindari teriknya matahari dan berburu di malam hari saat suhu sedikit lebih dingin.

….

Saat dini hari, anggota pasukan petir itu sedang duduk menyilangkan kakinya atau berbaring di tanah untuk istirahat. Kecuali Tuan Muda, ketiga lainnya hanya beristirahat dengan mata terpejam. Mereka tidak berani untuk tertidur pulas... karena bisa saja sewaktu-waktu monster akan menyerang mereka di hutan belantara. Diserang oleh monster saat kamu tertidur pulas, adalah suatu hal yang akan kamu sesali seumur hidup.

"Hm?" Pan Ya, Veteran Tua Liu dan si putih kejam itu secara bersamaan membuka matanya saat mereka mendengar suara.

Suara langkah kaki!

Tibtiba, sebuah bayangan melewati bus dan seketika menolehkan kepalanya... seorang petarung yang sedang melintas itu bertatapan dengan Pan Ya, Veteran Tua Liu dan si putih kejam.

"Aku tidak percaya aku akan bertemu dengan mereka!"

Luo Feng merasa ingin sekali mengutuk takdir. Sebelum ini, suasana hatinya sangat baik dan ingin cepat kembali ke rumah, tapi siapa sangka keempat anggota pasukan petir itu sedang bersembunyi dan istirahat di belakang bis. Karena bis itu menghalangi penglihatannya, Luo Feng tidak mengetahui ada empat orang di hadapannya. Saat dia berjalan melewati bis itu dan bertemu mereka, semuanya sudah terlambat!

"Luo Feng!" Pan Ya berteriak, matanya menyiratkan kemarahan.

Astaga… dia pikir dia akan sulit untuk mencarinya! Tapi ternyata Luo Feng benar-benar muncul dengan sendirinya di hadapan mereka!

"Oh, jadi pria ini yang bernama Luo Feng. Aku sudah pernah melihatmu sebelumnya" kata Tuan Muda Li Wei, yang baru saja terbangun dan sudah berdiri di tengah-tengah mereka saat ini. Dia menatap Luo Feng dengan dingin.... Li Wei tidak bodoh: dia sudah lama tahu bahwa Kapten Pasukan Harimau Fang Pan Ya ingin membunuh Luo Feng. Sekarang Luo Feng datang sendiri kepadanya, tidak ada yang perlu dikatakan lagi.

Belas kasihan tersirat di mata Li Wei saat dia menatap ke arah Luo Feng.

"Luo Feng, kamu menerobos sendiri ke gerbang kehancuranmu" Pan Ya, Kapten Pasukan Harimau Fang melirik ke arah Veteran Tua Liu. Veteran Tua Liu sedikit mengangguk.. sebelumnya, Pan Ya meminta bantuan Veteran Tua Liu untuk menghabisi Pasukan Palu Api. Meskipun, saat itu mereka belum berhasil menemukan mereka.

"Kapten Harimau Fang!" raut wajah Luo Feng berubah drastis.

Menerobos masuk ke gerbang kehancuran? Bahkan orang bodoh pun dapat mengetahui bahwa Pan Ya memiliki niat untuk membunuh.

Namun, tanpa ketiga orang lain yang berada di sampingnya sekarang, ini akan sulit menentukan siapa yang akan membunuh siapa.

Ketiga orang lainnya merupakan kendala bagi Luo Feng. Baik Veteran Tua Liu dan si putih kejam itu merupakan panglima perang tingkat lanjut. Dan meskipun Tuan Muda itu lemah, latar belakangnya menyeramkan! Beberapa dewa perang berada di belakangnya!

Luo Feng mengalihkan pandangannya ke arah Veteran Tua Liu, si putih kejam dan Tuan Muda lalu berkata, "Kalian yang ada disini, Kapten Pasukan Harimau Fang Pan Ya memiliki dendam pada Pasukan Palu Api ku. Aku yakin kalian bertiga tahu apa yang akan dia lakukan. Huk.u.m mengatakan, para petarung dilarang saling membunuh! Tentu saja, karena kita berada di hutan belantara, maka huk.u.m itu menjadi lemah!"

"Aku tidak meminta kalian bertiga untuk menghentikannya, tetapi kalian tidak berhak ikut campur. Biarkan aku dan Pan Ya bertarung sampai mati!" Luo Feng melihat ke arah Tuan Muda, "Tuan Muda ini pasti Li Wei. Meskipun aku jarang berbicara dengannya, aku sudah mendengar mengenai nama besar Li Wei sebelumnya.

Rekan-rekan di Pasukan Palu Api pernah memberitahuku bahwa Anda Tuan Muda Li Wei.... jika aku tahu itu adalah Anda, maka aku akan memberikan ular hitam berkepala kembar kepadamu"

Luo Feng merendahkan dirinya dan memuji Tuan Muda Li Wei.

"Ya" Li Wei sedikit tersenyum, dia terlihat jelas menikmati pujian dari si petarung jenius itu.

"Selama Li Wei dan dua orang lainnya tidak ikut campur, maka ini akan menjadi mudah. Meskipun aku membunuh Pan Ya di hadapan Li Wei dan kedua orang lainnya, kemungkinan mereka tidak akan repot-repot mengurus masalah ini." Luo Feng berharap.

Pan Ya segera melirik Veteran Tua Liu. Mereka sebelumnya telah sepakat untuk menghabisi Pasukan Palu Api.

"Siapa kamu? beraninya berbicara seperti itu!" tegur Veteran Tua Liu.

"Senior" kata Luo Feng merendahkan dirinya.

"Siapa yang seniormu?" kata Veteran Tua Liu itu sembari melotot. "Mungkin saja itu kau yang telah membunuh kedua rekan Pan Ya! Bahkan kematian pun tidak mampu menyucikan dosamu!". Li Wei yang sedang berdiri di samping itu tersenyum sinis menyaksikan bagaimana bawahannya akan bertindak terhadap Luo Feng.

Bukankah Luo Feng itu jenius?

Membunuh seorang yang jenius tentu saja hal yang sangat menarik.

"Apa yang harus ku lakukan, apa yang harus ku lakukan?" Wajah Luo Feng pucat.

"Aku pasti bisa membunuh Pan Ya seorang diri, tetapi akan menjadi sulit jika tiga orang itu ikut campur. Terutama, Tuan Muda Li Wei... jika mereka bertindak, haruskah aku balik menyerang? Jika aku diam saja, maka aku akan mati. Jika aku balik menyerang mereka, aku akan berada dalam masalah besar setelah membunuh Li Wei"

"Tapi jika aku tidak membunuhnya dan Li Wei balas dendam, pasti akan lebih buruk lagi!". Berbagai macam pikiran melintas di kepala Luo Feng begitu saja.

Veteran Tua Liu, si putih kejam dan Pan Ya saling berpencar saat mereka mulai menghampiri Luo Feng.

Whoos.h.!.+ Whoos.h.!.+ Whoos.h.!.+

Luo Feng mengeluarkan tiga pisau lemparnya tepat menuju Pan Ya, berbalik, kemudian lariii!

[DANG]! [DANG]! [RING]!

Pedang segitiga Pan Ya dengan cepat memblokir dua pisau lemparnya. Kemudian dia berhasil menghindari pisau ketiga.

"Hu!"

Veteran Tua Liu, si putih kejam dan Pan Ya menjadi semakin cepat saat mereka bersiap untuk membunuh Luo Feng.

Tetapi, tepat saat mereka mengejarnya, dua pisau lempar yang jatuh ke tanah setelah sebelumnya diblokir oleh Pan Ya, dengan seketika melesat ke arah Veteran Tua Liu dan si putih kejam! Veteran Tua Liu dan si putih kejam berhasil menghindar. Melihat itu, kekuatan spiritual Luo Feng membuat pisau-pisau itu melesat dengan kecepatan yang sungguh luar biasa!

Pisau-pisau lempar itu bahkan lebih cepat dari peluru yang ditembakkan oleh penembak jitu! Sebelum bunyi ledakan mencapai mereka, pisau-pisau lempar yang lebih cepat dari kecepatan suara itu telah mengenai mereka lebih dulu!

"PU!" "PU!"

Dua cahaya hitam yang mengerikan seketika menembus kepala Veteran Tua Liu dan si putih kejam dari belakang! Dengan dua kali suara "PENG", kepala mereka langsung terbelah. Kedua panglima perang tingkat lanjut yang tidak mengira akan berakhir seperti ini benar-benar langsung terbunuh seketika!

"APA!" teriak Pan Ya.

Pisau lempar yang menembus kepala dari Veteran Tua Liu itu terbang seperti busur panah dan seketika menembak ke arah Pan Ya! Serangan langsung!

Sayangnya, Pan Ya hanyalah seorang panglima perang tingkat menengah. Dia mati-matian mengayunkan pedang segitiga yang ada di tangannya dan hampir menyambar ujung cahaya hitam yang menyeramkan itu. Akan tetapi, cahaya hitam itu berubah haluan.

PUCHI!

Kepala Pan Ya langsung tertebas!

"AH!" Semua ini terjadi begitu cepat. Tuan Muda, Li Wei, yang sedang mengamati kejadian ini matanya melotot dan segera mencari jam tangan yang berfungsi sebagai alat komunikasi taktis saat ia menyaksikan kepala Veteran Tua Liu dan si putih kejam itu ditebas.

PUCHI!

Pisau lempar ketiga yang berhasil dihindari oleh Pan Ya langsung menyambar leher Li Wei!

Kepala besar, yang berharga sangat tinggi, melayang begitu saja. Darah segar menyembur dari lukanya bagai air terjun!

Dalam sekej.a.p!

Keempat anggota pasukan petir tewas!

"Kelinci itu terlalu gegabah dan mencoba untuk menggigit seseorang!"

"Kamu pikir aku tidak akan benar-benar membunuhmu!"

"Persetan denganmu, kamu hanya memiliki kedua orang tua dewa perang. Kalaupun mereka benar-benar dapat menemukan bahwa aku adalah pembunuhnya.. aku dapat selalu mengekspos ident.i.tasku sebagai pembaca jiwa, menyerahkan kebebasanku dan bergabung dengan tim inti di Dojo of Limits.

Lebih jauh lagi... "Siapa yang tahu apakah ayahmu akan menemukan ku atau tidak!" Luo Feng menaruh kembali pisau lemparnya dan seketika berubah menjadi bayangan dan berlari sepanjang jalan raya menuju ladang rerumputan.

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 90 Jalan Yang Berlumuran Darah summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 249 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com