Gen Super - BestLightNovel.com
You’re reading novel Gen Super 49 Panah Cahaya Bintang online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy
Sepanjang perjalanan, Han Sen memahami bahwa ada kekuatan di balik jumlah orang yang banyak. Tidak ada makhluk yang dapat menghalang jalur mereka dengan hujan panah dari para pemanah dan pasukan berkuda. Tentu saja, para pemandu akan memperingati mereka jika ada kawanan makhluk kuat di depan mereka dan mereka akan menempuh jalan lain untuk menghindarinya.
Di tempat tujuan, tim Tempat Pelatihan Mata Banteng bersembunyi di tebing dan bersiap-siap untuk menembak makhluk berdarah sakral yang dipancing keluar oleh tim Luo Tianyang.
Sisanya berada di bawah tebing dan bersiap-siap untuk mengejar makhluk itu.
Selain tim Tempat Pelatihan Mata Banteng, Anak Surga dan antek-anteknya juga berada di tebing. Han Sen mengetahui bahwa mereka juga memiliki keahlian memanah yang baik karena dia pernah menyaksikan sendiri Anak Surga hampir membunuh pembantai berdarah dengan sebuah panah sebelum dia mengambil jiwa binatangnya.
Anak Surga melihat Han Sen dengan dingin seolah-olah dia sudah mendengar kabar tentang Han Sen adalah mainan Qin Xuan, yang membuatnya jengkel.
"Anak Surga, dimanakah panah-panah yang telah disepakati untuk diberikan kepada kami?" tanya Yang Manli.
Anak Surga memerlukan bantuan Tempat Pelatihan Mata Banteng sekarang karena panah biasa tidak dapat melukai makhluk berdarah sakral sama sekali, sedangkan panah baja Z terlalu mahal. Dia telah setuju menyediakan panah-panah yang diperlukan untuk Tempat Pelatihan Mata Banteng kali ini.
Anak Surga tersenyum dan melambaikan tangannya. Antek-anteknya menurunkan sebuah kotak dari punggung tunggangan. Mereka membuka kotak yang dipenuhi dengan panah Cahaya Bintang, masing-masing bernilai lebih dari satu juga. Panah ini diproduksi oleh Grup Bintang dengan kandungan 1 persen baja Z.
"Manli, di sini ada seratus panah Cahaya Bintang yang telah kita sepakati. Apakah kau akan membagikannya untuk para pemanah terbaikmu?" Anak Surga tersenyum.
Yang Manli berbalik dan mulai memanggil beberapa nama. Dia sendiri memiliki panah yang bagus; begitu pula dengan Liu Hongtao. Oleh karena itu, dia berencana untuk memilih lima anggota lainnya untuk menggunakan panah Cahaya Bintang.
Tidak lama kemudian dia telah memilih empat orang dan setelah berpikir sejenak, dia menatap Han Sen, "Dan kau."
Han Sen agak terkejut, karena dia tidak menduga Yang Manli akan memilihnya. Tetapi ini adalah hal yang bagus, dan Han Sen cepat-cepat melangkah maju dan berdiri bersama empat lainnya.
s.e.m.e.ntara Yang Manli bersiap untuk membagikan panah-panah di antara kelimanya, Anak Surga tibtiba berkata dengan mencibir, "Manli, apakah kau yakin dengan para pemanah ini?"
"Apakah ada masalah?" Yang Manli menatap Anak Surga.
"Bagaimana mungkin seseorang seperti dia berkualifikasi untuk menggunakan panah Cahaya Bintang?" tanya Anak Surga dengan dingin, menunjuk kepada Han Sen.
"Aku yang memilihnya, dan karena itu dia memenuhi syarat," balas Yang Manli.
Anak Surga melihat Han Sen dengan jijik dan berkata kepada Yang Manli. "Aku tidak meragukan pilihanmu, tetapi orang ini pokoknya tidak bisa. Tolong ganti dia."
Yang Manli cemberut, tetapi dia tahu bahwa kampanye ini didominasi oleh Anak Surga, karena dia yang menyediakan segalanya. Tempat Pelatihan Mata Banteng hanya berada di sana untuk membantunya. Maka, dia tidak dapat menolak permintaannya.
"Zhao Hua, kemari." Yang Manli harus membiarkan Han Sen kembali ke timnya, dan memanggil nama lainnya.
Anak Surga terus menatap Han Sen dengan dingin.
"Sen, kau sungguh tidak beruntung. Kau memiliki kesempatan untuk mendapatkan 20 panah Cahaya Bintang dan membunuh makhluk berdarah sakral. Sekarang, semuanya sudah hilang," kata Su Xiaoqiao dengan penuh penyesalan.
Han Sen mengangkat pundaknya. Walaupun sayang sekali dia tidak mendapatkan 20 panah Cahaya Bintang, dia telah memiliki panah yang lebih kuat dalam sarung panahnya. Dia masih memiliki kesempatan.
Para pemanah mengambil posisi masing-masing di tebing dan mempersiapkan busur dan panah, menunggu makhluk berdarah sakral terbang dari bawah.
Han Sen dan Su Xiaoqiao mendapatkan lokasi yang nyaman dan Anak Surga tibtiba berjalan ke arahnya dan berkata, "Apa yang dilakukan oleh kalian dua berandalan yang tidak berguna di sini? Pergi." Kemudian, antek-antek Anak Surga mengusir Han Sen dan Su Xiaoqiao ke samping.
Su Xiaoqiao menatap mereka dengan galak dan penuh kemarahan. Han Sen menarik lengannya dan berkata, "Tidak apapa, Ayo kita ke sana."
"Mereka sudah keterlaluan," kata Su Xiaoqiao dengan pahit.
"Tidak pernah ada kata telat untuk membalas dendam. Tunggu dan lihat saja bagaimana wajah Anak Surga ketika kita membunuh mahkluk berdarah sakral," senyum Han Sen sambil berjalan ke sisi lain bersama Su Xiaoqiao.
"Tidak semudah itu. Tebing ini sangat lebar dan orang-orang dari Anak Surga menunggu di sisi lainnya. Jika makhluk berdarah sakral muncul di sisi mereka, maka jaraknya terlalu jauh bagi kita. Bahkan jika hanya berjarak tiga ratus kaki dari kita, kita bahkan tidak dapat melukainya tanpa panah Cahaya Bintang. Pada dasarnya, kita hanyalah umpan, penarik perhatian, "Su Xiaoqiao tersenyum masam.
"Kamu memiliki uang. Mengapa kau tidak membeli beberapa panah Cahaya Bintang?" Han Sen menatap Xiaoqiao dengan heran. Dia ingat Su XIaoqiao sangat kaya. Satu juta bukan nilai yang besar baginya.
"Mengapa saya memerlukan itu? Harganya terlalu mahal dan kau mungkin tidak dapat mengembalikannya. Masing-masing satu juta, dan kau mungkin harus menembakan tujuh atau delapan panah sebelum berhasil mengenainya. Lagipula juga tidak ada jaminan dapat membunuh apapa. Aku lebih baik menggunakan uang itu untuk membeli daging makhluk mutan." Kemudian Su Xiaoqiao meredakan suaranya dan berkata, "Sekarang baja Z dinilai terlalu tinggi. Sebagai tuan muda dari Grup Bintang, Anak Surga memiliki tambang dan pabrik baja Z. Maka, dia tidak perlu menghabiskan terlalu banyak uang untuk panah-panah ini, karena biaya produksi setiap panah ini hanya paling banyak sepuluh ribu."
"Keuntungannya begitu tinggi?" Han Sen terkejut.
"Sekarang tambang baja Z telah dimonopoli oleh beberapa kelompok. Selain itu teknologi manufaktur juga belum siap untuk memproduksi logam campuran alfa yang mengandung baja Z lebih dari 5 persen. Karena alasan tertentu, logam campuran alfa akan menjadi rapuh seperti kaca jika mengandung baja Z lebih dari 5 persen." Su Xiaoqiao menjelaskannya kepada Han Sen.
s.e.m.e.ntara keduanya berbincang, tibtiba mereka mendengar suara lolongan seperti naga di bawah tebing. Meraih busurnya, mereka melihat ke bawah tebing.