BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 120 Pertarungan Di Ruang Olahraga

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 120 Pertarungan Di Ruang Olahraga online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

Hanya ada satu bangunan di dataran tanah perak tak berbatas—sebuah panggung!

Whoos.h.!.+ whoos.h.!.+

Seorang pemuda berkulit kuning dan berkulit putih muncul dari balik asap tipis di panggung; mereka pasti Luo Feng dan William.

"Silahkan pilih senjata dan seragam tempur mu" sebuah suara bergema di seluruh dataran. Pada saat yang sama, sejumlah besar senjata dan seragam tempur terpampang di hadapan Luo Feng, sama seperti ketika dia berada di menara uji coba. Luo Feng dengan terampil memilih pisau hantu, perisai segi enam, dan satu set seragam tempur yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.

Mereka berdua dengan cepat melengkapi diri mereka dengan senjata dan seragam tempur.

"Oh?" pandangan Luo Feng mendarat pada sebuah pilar di atas panggung. Muncul katkata pada pilar itu –

"Nama: William Edison

Jenis Kelamin : Laki-laki

Ident.i.tas : Siswa kamp pelatihan elit

Kemampuan bertarung: level menengah"

Setelah membacanya, Luo Feng berbalik arah dan melihat pilar di sebelahnya. Informasi yang ditampilkan pada pilar itu sama persis dengan yang sebelumnya, kecuali nama dan kemampuan bertarung, dimana tertulis Luo Feng 'pemula'.

"Silahkan pilih lokasi pertarunganmu" sebuah suara virtual kembali terdengar.

Di hadapan Luo Feng dan William muncul delapan lokasi berbeda.

"Kau yang pilih" kata William tersenyum, "Jadi, kau tidak akan banyak alasan jika kau kalah nanti"

"Baiklah.. kalau begitu ruang olahraga" Luo Feng dengan santai memilih lokasi pertarungan.

"Ruang olahraga?" Ekspresi William agak terkejut sambil memperhatikan lelaki keturunan Cina yang berdiri di hadapannya. Apakah dia benar-benar percaya diri atau arogan?

GEMURUH~~~ 

Langit dan b.u.mi bergetar. Suasana di sekeliling Luo Feng dan William mulai berubah. Seketika, Luo Feng dan William sedang berada di tengah sebuah ruang olahraga yang sangat luas. Ruangan itu juga dalam keadaan benar-benar kosong; tidak ada penghalang sedikit pun.

Di sekitarnya terdapat banyak tempat untuk para penonton menyaksikan pertandingan.

Whoos.h.!.+ Whoos.h.!.+ Whoos.h.!.+ 

Cahaya yang menyilaukan menerangi seluruh arena ruang olahraga. Dimana hanya ada dua orang yang berada di sana: Luo Feng dan William.

"Tantangan, dimulai!" suara virtual terdengar di seluruh penjuru ruang olahraga.

William memegang sebuah pedang panjang di salah satu tangannya dan sebuah perisai bundar di tangan satunya sambil melihat dengan penuh percaya diri ke arah Luo Feng, "Luo Feng, aku sudah memberimu kesempatan untuk memilih lokasi yang dapat menguntungkanmu. Namun, kamu memilih ruang olahraga yang tidak ada penghalangnya sama sekali! Aku akan memperlihatkan kepadamu perbedaan yang sesungguhnya antara seorang yang berpengalaman dan seorang pemula di kamp latihan ini!

"Ayo" kata Luo Feng sedikit mengernyitkan matanya. Ini akan menjadi lawan pertamanya di kamp pelatihan ini.


Ujung bibir William sedikit melengkung. Tubuhnya melesat dengan cepat sejauh 50 meter. Bagai cahaya, pedang panjangnya menimbulkan gelombang di udara ketika diarahkan langsung ke dahi Luo Feng. Pada waktu yang sama, Luo Feng mundur dan mengayunkan pisaunya secepat kilat!

"CHI!" Pedang panjang di genggaman William bergetar saat beradu dengan pisau hantu milik Luo Feng.

Kemudian pedang itu melesat melewati pisau hantu Luo Feng dan langsung mengarah horisontal ke leher Luo Feng!

Whoos.h.!.+

Luo Feng menghindar dengan cepat sambil mengerahkan perisainya untuk melindunginya.

"HUA!" Pedang panjang itu langsung membentuk lengkungan bagai busur panah. Mengikuti pergerakan dari perisai segi enam di tangan kiri Luo Feng ketika pisaunya mengarah ke tangan kanan Luo Feng.

Mundur!

Luo Feng dengan cepat mundur sejauh 100 meter sambil melompat ke area tribun.

"Kenapa, kau takut?" kata William tertawa keras sambil memegang perisai bundar dan pedang panjang di masing-masing tangannya, berjalan mendekati Luo Feng. "Luo Feng, kamu mungkin berpikir kamu sangat kuat jika dibandingkan dengan petarung normal lainnya, tetapi kau tidak bisa sedikitpun meremehkan para senior di kamp pelatihan ini"

"Kali ini, anggap saja 5 miliar ini sebagai biaya sekolahmu"

Luo Feng menundukkan kepalanya dan melihat ke tangan kanannya. Pelindung di pergelangan tangannya terdapat tanda berwarna putih. Bagaimanapun itu menunjukkan lengannya terluka dan darahnya mulai keluar. Untung saja lukanya tidak terlalu dalam. 

"Gerakan pedangnya tidak cepat, tetapi aku seperti dikendalikan sepenuhnya saat kejadian tadi? Seolah-olah serangannya terbentuk secara alami, sampai tidak ada celah sama sekali. Satu serangan diikuti serangan lainnya, semuanya sangat ofensif" butiran-butiran keringat keluar ketika Luo Feng mengernyitkan dahinya. "Aku hanya bisa menggunakan kecepatan untuk mengendalikannya!"

William terlihat masih tenang, bagai seorang pria dalam acara perjamuan.

"Tidak cukup jika kau hanya memiliki pisau lempar. Kau juga harus mencapai t.i.tik dimana pisaumu dapat bergerak bagai awan dan mengalir bagai air; gunakan seluruh serangan dari berbagai macam posisi untuk membentuk seranganmu!" kata William sambil tersenyum. "Setelah memasuki kamp pelatihan, setiap hari aku berlatih menggunakan pedangku lebih dari 5 jam! aku hanya akan berhenti jika tanganku benar-benar terluka parah"

"Kau masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat mengalahkanku!" William menginjakkan kakinya di tanah.

Whoos.h.!.+

Dia langsung melesat terbang menuju tribun penonton.

"HU!" mata Luo Feng mengkilat saat pisau hantunya melesat dengan kecepatan luar biasa. Menggabungkan berbagai kekuatan menyatu ke dalam pisau hantunya.

Hu~~ Seolah-olah cahaya dingin menghipnotis dan membawa arus listrik, momentum yang tak tertandingi dan kecepatan jantung berhenti secara langsung melesat ke arah kepala William!

Cepat!

Serangan ini dapat dideskripsikan dalam satu kata – Cepat!

"GEMURUH~~"

CLANG CLANG CLANG CLANG..... 

Rangkaian suara terdengar saat pedang panjang seperti cabang pohon willow di tangan William berbenturan dengan pisau hantu Luo Feng. Tepat setelahnya, tubuh William mundur kembali.

CHI! Sebuah retakan besar tibtiba muncul di tribun penonton di hadapan mereka. Reruntuhan dan serpihan terbang ke segala arah, bahkan beberapa menghantam kursi-kursi plastik.

"Sungguh gerakan pisau yang sangat cepat. Meskipun demikian, teknik pisaumu masih sangat standar" William tertawa dengan keras sambil melompat kembali menuju tribun penonton. Ketika dia melompat ke tribun, kursi-kursi plastik berterbangan, seolah-olah William adalah badai yang ganas.

"Aku mengakui bahwa teknik pedangmu lebih unggul dariku. Akan tetapi.... gerakanmu terlalu lambat!" Luo Feng benar-benar mengerahkan seluruh kecepatannya saat William muncul di hadapannya. Dalam soal kecepatan, Luo Feng sudah pasti lebih cepat 50% dibandingkan William!

Sangat jelas, soal akselerasi kekuatan, William masih dibawah Luo Feng.

"Wussss!" 

"Wussss!" 

Kedua ma.n.u.sia yang bergerak dengan kecepatan 100 meter/ detik ini, benar-benar berubah menjadi dua bayangan, terutama satu bayangan hitam, yang kecepatannya jelas lebih cepat dari lawannya. Setiap kali mereka saling beradu, terlihat udara meletup dan membentuk arus yang dapat dilihat dengan kasat mata.

Satu menyerang, satunya lagi juga menyerang! lagi dan lagi!

Luo Feng sangat bergantung pada kecepatannya; kapanpun dia memiliki kesempatan, dia akan menyerang. Jika tidak, dia akan menghindar, kemudian baru menyerang!

Luo Feng sendiri telah menyadari bahwa teknik pisaunya cukup jauh tertinggal dibandingkan dengan William.

"SIALAN" 

William berteriak dengan sangat marah: "Kau.. Kau, jika kau punya kemampuan, maka bertarunglah berhadapan denganku!" William sangat murka sampai-sampai dia berteriak menggunakan bahasa Inggris. Gaya bertarung Luo Feng saat ini cukup sadis, karena dia hanya mengandalkan kecepatan dan pisaunya untuk mengalahkan lawan! Dia tidak bertarung dari depan sama sekali.

"Bertarung dari depan?"

"Baiklah"

"Aku akan mengabulkan keinginanmu" suara Luo Feng bergema di seluruh ruang olahraga, serangan Luo Feng ditujukan ke sisi kiri William.

Secara mengejutkan--- 

Luo Feng melangkah tiga kali. Langkah seperti-hantu ini sebenarnya adalah untuk menghindari pedang tajam William. William sendiri sangat terkejut; "Tidak mungkin". Dia hanya dapat merasakan sebuah bayangan terbang melewatinya. William sekarang sadar, dia berada dalam masalah, sejak dia kehilangan pandangan terhadap Luo Feng.

PUCHI! 

Cahaya pisau melintas melewati leher William dan kepalanya melayang.

"PU!" darah segar menyembur ke langit.

Tubuh William jatuh tak berdaya, darahnya berceceran di kursi-kursi plastik yang sudah hancur.

"Tantangan, Luo Feng menang!" suara virtual menggema seantero ruang olahraga. Seketika semua nampak buram dan menghilang.

Di dataran perak, di panggung yang kosong.

Luo Feng dan William sedang berdiri.

"Tidak mungkin" William menatap Luo Feng, "Aku tidak mungkin kalah! Aku adalah orang terpilih yang masuk kamp pelatihan elit dan aku telah berlatih sangat keras setahun ini. Aku telah berlatih cukup keras untuk teknik pedangku, mengendalikan seluruh kekuatanku, dan sebagainya setiap hari. Kekuatanku sudah meningkat jauh dibandingkan ketika aku baru masuk kamp ini. Bagaimana mungkin aku bisa kalah dari seorang pemula sepertimu?"

"Kalah tetaplah kalah" kata Luo Feng.

William mengepalkan tangannya dengan kuat.

Jika itu adalah pertandingan biasa, mungkin tidak akan terlalu menjadi masalah jika dia kalah. Namun, pertandingan ini menarik banyak siswa. Dia akan kehilangan rasa hormat dan….jumlah uang yang banyak! William pasti tidak akan senang kehilangan semua hal tersebut.

"Kau sudah kalah" Luo Feng memandang William di depannya dan tidak dapat menahan untuk memberinya pujian, "Aku mengakui bahwa teknik pedangmu jauh berada di atasku"

Jauh di atasku!

Kecepatan dan kekuatannya jauh diatas lawannya, namun ia tidak bisa menang! Karena teknik pedangnya sangat sederhana. Dahulu, Luo Feng berpikir bahwa teknik pedangnya sudah cukup baik, terutama ketika kekuatan spiritualnya mendorong kecepatannya. Di hutan belantara, ia tak terkalahkan. Namun, ketika berhadapan dengan seorang jenius seperti William. Teknik pedangnya tak tertandingi!

Teknik William mengalir bagai air, serangannya bertubi-tubi. Bagai sebuah gelombang yang datang terus menerus, Luo Feng hanya bisa mundur!

Untungnya, Luo Feng akhirnya bisa mengeluarkan teknik tingkat sempurnanya di akhir pertandingan! Kecepatannya sudah diatas lawan-lawannya. Dengan menambahkan teknik khusus itu wajar saja Luo Feng bisa menang dalam satu serangan!

"Kecepatan dan kekuatanku jauh di atas law.a.n.ku tapi aku bahkan tidak bisa menang. Pada akhirnya, aku harus mengandalkan teknik hantuku!" Meskipun Luo Feng adalah pemenangnya, ia tidak terlalu puas dengan dirinya sendiri.

"Kalah!"

William menggertakkan gigi. Jika dia tahu bahwa Luo Feng tidak puas, dia mungkin akan lebih gila.

Lobi lantai sembilan.

Pria dan wanita dengan berbagai warna kulit dari segala macam tempat di dunia berk.u.mpul di sini: ada yang botak, ada yang memiliki ekor kuda kecil, beberapa memiliki tubuh raksasa, dan beberapa yang sangat kurus dan kecil. Para petarung jenius dari seluruh dunia sedang menunggu dan berdiskusi di sini.

"Orang yang bernama Luo Feng akan menyadari perbedaan antara pemula dan senior!"

"Bukankah akan baik-baik saja jika ia baru saja kehilangan 1 miliar? Dia hanya harus berteriak 5 miliar"

"Jika dia ingin memberi kita uang, mengapa tidak kita terima?"

Beberapa pemuda dari Uni Eropa tertawa saat mereka mengobrol. Siswa dari tempat-tempat lain di dunia juga bercakap-cakap, tapi itu cukup jelas bahwa sebagian besar orang di sini menduga bahwa William lah yang akan menang. Para senior hampir selalu menang melawan pemula. Sangat jarang sekali dalam sebuah pertandingan, dimana seorang pemula keluar menjadi pemenangnya.

"Pertandingan, Luo Feng menang!" Suara virtual bergema di seantero lobi.

Hening.

Semua orang di seluruh lobi terdiam.

"Apa!"

Para pemuda dari Uni Eropa terbelalak.

"Ya Tuhan!" Beberapa pemuda berkulit putih dan hitam dari Amerika pun terlihat sangat terkejut.

"40 miliar rubel dimenangkan oleh Luo Feng?" Para pemuda dari Rusia juga terkejut.

Dan dengan demikian, lahir lah sejarah baru di kamp pelatihan ini dimana seorang pemula dapat mengalahkan senior.

Luo Feng mengalahkan William.

"KA!" Pintu ke ruang pertandingan dibuka. William, yang wajahnya terlihat sangat muram dan Luo Feng, yang sedang memegang ponselnya, keluar bersamsama.

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 120 Pertarungan Di Ruang Olahraga summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 262 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com