BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 121 Pelatih Luo Feng

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 121 Pelatih Luo Feng online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

"Apa yang sedang kau lihat di ponsel mu?" tanya Zhao Ruo sambil tersenyum. Siswa lain yang berasal dari Cina juga turut mengamatinya. "Oh, ini notifikasi perubahan saldo di rekening bank ku" kata Luo Feng. Setelah dia berkata seperti itu, wajah William berubah muram!

"Perubahan saldo? Hehe, kau baru saja masuk kamp pelatihan dan langsung mendapatkan 5 miliar; sungguh momen yang sangat langka di kamp pelatihan ini. Sebaiknya kau traktir kami semua dengan sesuatu yang terbaik" kata Zhao Ruo. "Tentu saja tidak masalah!" Luo Feng memandang Zhao dengan ekspresi yang canggung, "Senior, tidakkah kau yang mengatakan sendiri jika aku menang kau akan memasak untukku?"

"Oh..ini.." Zhao Ruo menggelengkan kepalanya. "Zhao Ruo, aku pun mendengarnya saat kamu mengatakannya" kata s.h.i.+ Jiang terdengar serius. Zhao Ruo mengernyitkan dahi dan melihat ke arah s.h.i.+ Jiang: "Senior, aku tidak tahu kalau kau sejahat ini. Baiklah, kalau begitu aku akan memasak!

Di lobi lantai sembilan, nampak pemudpemuda Cina saling mengobrol dengan gembira. Akan tetapi, kelompok dari Uni Eropa menunjukkan ekspresi tidak begitu senang.

Seorang gadis berperawakan pendek dan berambut c.o.klat tidak dapat menahan dirinya untuk protes: "William, bagaimana kau bisa kalah dari seorang pemula. Kau tidak cukup baik dalam mengendalikan kekuatanmu, tetapi teknik pedang mu di atas ratrata jika dibandingkan dengan mereka.

Bagaimana kau bisa kalah? Mungkinkah kau meremehkannya?"

"Tidak" kata William ketus, "Aku telah melakukan yang terbaik. Luo Feng memang lebih baik dalam mengendalikan kekuatannya".

"Mengendalikan kekuatannya?" 

"William" seorang pemuda berambut pirang dengan tubuh tinggi dan kurus berbicara, "Jika kau kalah, ya kalah. Meskipun begitu, kita tidak akan membiarkan anak ini pergi begitu saja dengan 5 miliar dolar Cina. Kita akan cari cara untuk mendepak Luo Feng" pemuda berambut pirang itu berbicara dengan sangat lantang. Yang lain pun mengangguk tanda setuju.

Beginilah rasanya berada di kamp pelatihan. Jika kau memenangkan sejumlah uang yang banyak dari ku, maka aku pasti akan melakukan cara untuk mendapatkannya kembali! Jika aku tidak bisa menang, maka aku akan meminta bantuan senior. Tentu saja, kau bisa bertingkah seperti kurkura dalam tempurung dan tidak pernah menerima tantangan.

Luo Feng sedang dalam suasana hati yang cukup baik. Meskipun dia tidak dapat memenangkan pertandingannya dengan sempurna, dia telah menyadari kekurangannya!

Ini adalah hal yang baik. Lebih penting lagi... dengan 5 miliar yang telah dihasilkannya, sekarang dia punya cukup uang untuk membeli ramuan kehidupan. "Saat itu harganya sangat tinggi sekitar 30 miliar. Jika saja ada pilihan ramuan kehidupan lain, mungkin harganya tidak akan mencapai 30 miliar".

"Aku sudah punya cukup uang sekarang. Meskipun harganya masih sangat tinggi, aku dapat meminjam sisanya dari Bank!" Setiap orang mempunyai plafon seberapa besar mereka dapat meminjam dari bank.


Bagi para petarung, semakin tinggi posisi dan kekuatan mereka, maka semakin banyak jumlah uang yang dapat mereka pinjam dari bank!

Ini tidak akan sulit bagi para siswa di kamp-kamp pelatihan terbaik dunia untuk mendapatkan pinjaman sampai 10 miliar. Tentu saja... tingkat suku bunganya juga cukup tinggi.

"Ayo kita makan siang, ditraktir Luo Feng" kata Zhao Ruo berteriak. "Tidak masalah, senior boleh makan sampai perut kalian meledak" kata Luo Feng tertawa. Lalu terlihat para pemuda dari Uni Eropa berjalan melewati mereka. Pemimpin kelompok tersebut seorang pria tinggi dan kurus; tatapan dinginnya tertuju ke Luo Feng: "Luo Feng, kekuatanmu sungguh menakjubkan...aku tidak sabar untuk bertarung denganmu.

Aku penasaran apakah aku punya kesempatan untuk berduel denganmu! Kau yang memilih taruhannya. Berapapun yang kau mau, aku akan ikut!"

Semua mendadak terdiam. Beberapa siswa langsung terpaku. Menarik. Semua menjadi semakin menarik sekarang. Para siswa dari Rusia, Amerika, India, pusat kota Hong Ning dan pusat kota lainnya semua mengamati, mereka berharap kondisi semakin rumit. Mereka sangat berharap dapat menyaksikan pertandingan antara siswa Uni Eropa melawan siswa dari Cina.

"Apapun yang aku mau?" Luo Feng tersentak sambil mengamati dengan hati-hati pria yang berdiri di hadapannya. Pria ini tingginya hampir mencapai 1,9 meter, dan cukup kurus. Tatapan matanya sangat dingin dan terasa aura bangsawan melekat padanya.

Sembari menatapnya, Luo Feng teringat akan sesuatu yang legendaris--- vampir! Dia menyuruhnya untuk memilih berapapun harga yang ia mau? Kekuatan pemuda berkulit putih ini sudah pasti sangat besar.

"Berani sekali, persis seperti apa yang kita perkirakan dari keturunan keluarga Paulinus yang kaya raya". "Berani apanya!" Zhao Ruo tidak dapat menahan diri untuk meledeknya. Suara yang lembut itu terdengar sedikit meninggi.

"Candace, kau sudah di peringkat ke 42 pada bulan Maret ini dan kau sudah tiga tahun di kamp pelatihan ini. Apakah kau masih merasa pantas untuk berduel langsung dengan Luo Feng?" s.h.i.+ Jiang melangkah maju diantara gerombolan pemuda Cina sambil mengernyitkan dahinya, "Bagaimana jika kau berduel dengan ku lebih dulu. Sebaliknya, kau yang tentukan besaran taruhannya. Berapapun yang kau minta, aku akan melakukannya!" wajah Candace berubah.

Siapa s.h.i.+ Jiang ini? Fakta bahwa ia bisa terus berada di posisi lima teratas, menunjukkan bahwa kekuatannya berada di jajaran puncak kamp pelatihan! Tidakkah bertaruh dengannya sama saja dengan memberinya uang secara gratis?

"s.h.i.+ Jiang, harusnya kau berduel saja dengan Reinatus" jawab Candace. "Jadi kau juga tahu bagaimana rasanya ketakutan" kata s.h.i.+ Jiang sambil menatap ke arah Luo Feng. Tetapi Luo Feng juga sedang menatap ke arah Candace.

s.h.i.+ Jiang dan Zhao Ruo samsama terkejut. Jangan bilang bahwa Luo Feng juga ingin berduel melawan Candace? Candace bukanlah William. William baru masuk ke kamp pelatihan selama setahun! Sedangkan Candace sudah berlatih disini selama tiga tahun, dan dia peringkat 42. Dia merupakan siswa yang cukup kuat di kamp pelatihan.

Melihat ini semua, Candace sangat senang sekali: "Apakah Luo Feng ini begitu angkuh? Dia benar-benar ingin berduel melaw.a.n.ku?" kata Candace dengan serius: "Luo Feng, Aku, Candace Paulinus, benar-benar ingin berduel dengan mu untuk menguji seberapa kuat kah kita."

"Candace Paulinus?" Luo Feng bertanya ke dirinya sendiri. "Persis apa yang Luo Feng perkirakan, Candace adalah seorang keturunan keluarga Paulinus". Jantung Luo Feng seperti berhenti sesaat....

Keluarga Paulinus! Pasangan Burung Bangkai dan Kalajengking yang tempo hari ingin membunuhnya! Dan Kalajengking itu bernama Venina Paulinus! Adik kandung pemimpin keluarga Paulinus. "Aku tidak menyangka aku akan bertemu dengan seseorang dari keluarga Paulinus disini" pikir Luo Feng.

"Baiklah, aku permisi dulu karena akan makan siang dengan para seniorku" kata Luo Feng sambil tersenyum. Setelah berkata demikian, dia pun pergi dengan s.h.i.+ Jiang dan yang lainnya menuju lift. Luo Feng tidak bodoh... dia tidak akan bertarung dengan seseorang yang dia sendiri tidak yakin akan menang.

Malam hari, angin berhembus. Di halaman vihara Jiang-Nan. "Luo Feng, ini pelatih Jiang. Selama lima tahun kedepan di kamp pelatihan, kau akan berlatih dengannya" kata s.h.i.+ Jiang memperkenalkan. Luo Feng terkejut melihat sosok yang berada di hadapannya.

Seorang gadis muda yang cantik, mengenakan seragam latihan berwarna ungu dengan proporsi tubuh dada berbidang dan terbilang cukup kurus.

Pelatih Jiang? Semua pelatih yang berada di kamp pelatihan setidaknya adalah tingkat dewa perang! Dan setiap dewa perang ini pasti memiliki sesuatu yang istimewa pada dirinya yang membuatnya terpilih untuk melatih para siswa jenius disana.

Pelatih Jiang...bagi Luo Feng, sepertinya ia tampak cukup muda dan usianya mungkin tidak terpaut jauh dari Luo Feng. Dan orang ini yang akan menjadi pelatihnya selama lima tahun disini.

"Aku Jiang Fang" gadis berbaju ungu itu memancarkan hawa kejamnya! "Untuk lima tahun kedepan, aku akan menjadi pelatih mu" kata Jiang Fang melanjutkan. "Sekarang ada lima orang yang berlatih denganku. Kau akan menjadi orang keenam" Luo Feng sedikit membungkuk: "Pelatih Jiang".

"Baik. Ambil pisaumu dan ikutlah dengan ku" kata pelatih Jiang Fang. "Ya" Luo Feng segera mengambil pisau hantunya dan menaruhnya di punggungnya sambil dia berjalan keluar bersama Jiang Fang.

Siapa yang mengira dia akan memiliki pelatih seorang perempuan di kamp pelatihan elit. Sambil mereka berjalan di kamp pelatihan, Jiang Fang tersenyum: "Aku dengar kau mengalahkan William sore ini, benarkah?""Ya" Luo Feng mengangguk.

"Teknik pedang William cukup baik; Dia telah mencapai peringkat kedua. Tidak buruk, kau dapat mengalahkannya" Jiang Fang menganggukkan kepalanya dengan puas dan menarik kedua pedang dari pinggangnya, "Ayo Luo Feng... tunjukkan kepadaku kemampuan pisaumu dan bertarung denganku! Aku tidak akan melampaui kekuatan ataupun kemampuanmu!"

Tingkat kebugaran Jiang Fang sudah berada di tingkat dewa perang. Dikarenakan latihan energi genetik yang dilakukannya, ia masih tampak muda. Meskipun kelihatannya seperti usia 20 tahun-an, sebenarnya dia sudah berusia sekitar 30 tahun.

"Baik, pelatih" Luo Feng mengambil pisau hantunya. "Serang!" perintah Jiang Fang. "Baik!" Luo Feng langsung menyerang bagai kilat dan pisaunya menikam Jiang Fang. Pedang lengkung milik Jiang Fang tetap diam di tempat; dia hanya menggerakkan tangan sebelah kirinya.

"CLANG!" seketika pisau lengkung di tangan kirinya beradu dengan pisau hantu Luo Feng, Luo Feng merasa aneh, tibtiba dia merasa kehilangan kekuatannya. Bahkan dia belum sempat menaruh pisaunya kembali, cahaya pedang lengkung melintas melewati leher Luo Feng kemudian kembali lagi.

"Kamu kalah" kata Jiang Fang mengerutkan keningnya sambil menatap Luo Feng. "Lagi" kekuatan spiritual Luo Feng sudah mengelilingi pedang lengkung Jiang Fang. Jika saja Jiang Fang mencoba untuk menggorok lehernya, maka kekuatan spiritualnya akan langsung mengendalikan pedang lengkungnya. Tetapi hal itu tidak membantu. Pedang itu sangat mengerikan. "Ya" Luo Feng kembali menyerang.

"CLANG" "CLANG!" Pedang lengkung di tangan kiri Jiang Fang hanya bersentuhan dua kali dengan pisau Luo Feng sebelum meninggalkan tubuhnya dengan penuh luka. "Bagaimana bisa teknik pisau mu begitu buruk?" Jiang Fang melihat Luo Feng dengan heran, "Kamu benar-benar mengalahkan William?" Luo Feng merasa harga dirinya direndahkan oleh pelatih wanita dewa perang ini..... Memang, kecepatan dan kekuatan pedangnya tidak secepat maupun sekuat miliknya, namun bisa dengan mudah mengacaukan ritme teknik pisaunya. Dan pedangnya terus menyerang secara bertubi-tubi, yang tentu saja dapat dengan mudah melukainya!

Dalam hal kondisi pedangnya, siapa sangka milik Jiang Fang ini berkali lipat lebih kuat dibandingkan milik William. Dan Jiang Fang hanya menggunakan satu pedang; pedang lainnya tidak digunakan sama sekali. Jika Luo Feng menggunakan "kekuatan spiritualnya", dia mungkin dapat mencobanya. Meskipun demikian, jika dia hanya menggunakan pisaunya, dia pasti akan kalah sampai t.i.tik terbawah.

"Pelatih, Aku bergantung pada kecepatan dan kekuatan untuk mengendalikan William. Dengan begitu, Aku dapat mengalahkannya" kata Luo Feng.

"Oh?" Jiang Fang mengeluarkan ekspresi gembira, sepertinya pengerahan kekuatanmu cukup bagus. Pengerahan kekuatan secara paksa membutuhkan kontrol yang sangat tinggi! Ini menunjukkan bahwa kemampuanmu dalam mengendalikan kekuatan cukup baik.

Hm.. meskipun teknik pisaumu cukup ceroboh, ini dapat diperbaiki! Berapa kekuatan tinjumu?"

"2,8" jawab Luo Feng.

"Hmm.. kekuatan tinjumu sangat tinggi meskipun kau baru saja masuk kamp pelatihan. Tidak heran banyak orang mencarimu" Jiang Fang mengangguk dengan rasa puas.

"Luo Feng, jangan merasa rendah diri dengan teknik pisaumu; ini wajar! Kamu masih sangat muda. Jika kondisi tubuh dan pisaumu berada di kondisi paling prima, maka itu akan menjadi sangat mengerikan. Aku telah berlatih sejak kecil. Hanya setelah 20 tahun latihan sangat keras, aku baru bisa mencapai kondisi saat ini".

"Ikut denganku" Jiang Fang memasukkan pedang lengkungnya ke sarung penutup dan berjalan di depan. Luo Feng pun mengikuti pelatih Jiang.

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 121 Pelatih Luo Feng summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 242 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com