BestLightNovel.com

Bintang Tertelan 198 Hukuman Mati

Bintang Tertelan - BestLightNovel.com

You’re reading novel Bintang Tertelan 198 Hukuman Mati online at BestLightNovel.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit BestLightNovel.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy

Sore hari, 27 Desember 2058.

Di bagian luar Dojo of Limits telah berk.u.mpul

'jet tempur berbentuk piring terbang' dan 'jet tempur otomatis'.

Setiap dari pesawat tempur ini memiliki harga yang sangat mahal. 'Jet tempur tingkat kaisar' milik Luo Feng hanya bisa dianggap jet tempur biasa di sini.

Telah hadir lebih dari 30 utusan untuk menyaksikan peristiwa ini!

Jam 15:10, lebih dari setengah utusan terkuat dan beberapa dewa perang dengan otoritas tinggi telah berk.u.mpul di pengadilan. Mereka berk.u.mpul di dalam gedung yang bentuknya seperti pesawat luar angksa.

"Luo Feng, kuperkenalkan kepadamu, ini utusan Bygrave" penyelidik Liu He memperkenalkan Luo Feng dengan beberapa orang terkenal satu persatu. Para utusan ini terlihat menghormati seseorang yang akan menjadi penyelidik ke enam nantinya.

"Ini utusan Zhu Xi" Li He tersenyum, "Ia juga dari Cina"

"Halo, Utusan Zhu Xi" Luo Feng mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Halo, utusan Luo Feng" pria kurus dengan hidung mancung, 'Zhu Xi', menjabat tangan Luo Feng.

Peristiwa ini sama dengan peristiwa yang biasa dia alami setelah menghadiri rapat dengan anggota lain, tapi perbedaannya saat ini hati Luo Feng penuh dengan ketakjuban. Waktu dulu, saat kematian dewa perang 'Lu Gang', utusan Zhu Xi juga menghadiri pemakamannya. Peristiwa di mana orang-orang penting dari pemerintahan, sektor ekonomi, sektor militer, dan k.u.mpulan para petarung dengan hormat menyambut utusan Zhu Xi membuat Luo Feng terkesima, yang saat itu masih berada di Pasukan Palu Api. Dan tidak lama kemudian, dia juga telah menjadi seorang utusan.

"Luo Feng, lihatlah pria dengan rambut putih dan terlihat seperti tidak memiliki kehidupan. Itu utusan Yan Hai" Liu He merendahakan suaranya.

"Walaupun dia juga berasal dari Cina, dia memiliki hubungan yang sangat erat dengan Li Yao.

Dan karena Li Yao akan di huk.u.m mati karenamu, keadaan antara kalian berdua akan menjadi semakin sulit! Akan sulit untuk menjalin hubungan baik dengannya"

"Dia sangat kuat dan mempunyai persyaratan untuk menjadi ketua yang kelima. Tapi jangan khawatir, dia tidak akan berani untuk mengganggu Dojo Of Limits" Liu He berkata dengan pelan, "Tapi ada baiknya jangan berurusan dengannya jika tidak memiliki alasan" Luo Feng melihat kerah Yan Hai, dan tersenyum simpul.

Utusan Yan Hai? Tidak hanya Yan Hai, bahkan ketiga, keempat, dan ketua kelima tidak akan bisa menjadi lawannya setelah dia menyelesaikan 'penggabungan 81 jiwa' dan langkah menuju tingkat penjelajah bintang tingkat satu.

Yan Hai menatap Luo Feng dari jauh dengan wajah dingin dan terlihat sinis! Waktu yang dia habiskan bersama Li Yao di periode Grand Nirvana merupakan pengalaman antara hidup dan mati. Setelah itu, Yan Hai memperlakukan Li Yao seperti anaknya sendiri. Setelah melalui pengalaman itu membuat mereka berdua membentuk sebuah ikatan hubungan yang sangat dalam. Sialnya, musuhnya saat ini merupakan bagian dari Dojo of Limits. Walaupun dia memiliki dendam terhadapnya, yang dia bisa lakukan hanyalah menyimpannya.


"Itu Luo Feng?"

"Terdengar kabar jika dia bisa mengendalikan 16 senjata kecil sekaligus. Dan kekuatan serangannya bisa mencapai 8.000.000—9.000.000, yang bisa disamakan dengan beberapa utusan lainnya"

"Lalu kenapa jika dia bisa disamakan dengan utusan lainnya? Dia masih belum menjadi seorang utusan saat ini. Kecepatan gerakannya hanya di daratan dan variasi tekniknya di pertarungan tidak dapat dibandingkan dengan kita! Jika dia memang harus bertarung dengan seorang utusan, dia mungkin sama sekali tidak bisa menang"

"Beberapa utusan dapat mengendalikan api sedangkan yang lain dapat mengendalikan es. Jadi serangan mereka lebih bervariasi dibandingkan dirinya"

Beberapa utusan berdikusi dengan diam-diam di beberapa tempat di persidangan. Saat mereka berdiskusi, mereka membuat semacam penghalang di sekeliling mereka untuk mencegah suara mereka dapat didengar oleh Luo Feng. Lagi pula, para petarung penjelajah bintang ini tidak memusuhi Luo Feng, hanya memandang rendah dan rasa cemburu yang begitu besar. Mereka cemburu dengan potensi yang dimiliki Luo Feng!

Memiliki kekuatan "puncak dari tingkat dewa perang" Luo Feng sudah jelas memiliki potensi untuk menjadi seorang dengan tingkat penjelajah bintang!

"Walaupun dia memiliki potensial yang tinggi. Jika dia bertarung dengan kita sekarang, dia tidak akan menang" beberapa utusan ternyata memikirkan hal ini.

Setelah berbicara dengan beberapa utusan. Luo Feng mengetahui bahwa beberapa utusan menjaga jarak dengannya, hanya para penyidik dari Dojo of Limits yang menyambutnya.

"Ketua pertama dan kedua telah datang"

"Hong dan Dewa Petir"

Para utusan dan dewa perang terkuat di aula pun terdiam. Dari pintu samping ruang pengadilan berjalan pria berjubah hitam dan satu biksu botak dengan jubah putih, satu di depan dan satu di belakang. Berjalan menuju ke depan aula. Pria berjubah hitam, Hong sepertinya menyerap semua cahaya yang ada di sekelilingnya. Sedangkan sang biksu botak, membuat semua orang yang melihatnya menjadi bergetar hatinya.

"Hong, penjelajah bintang tingkat enam"

"Dewa petir, penjelajah bintang tingkat tujuh!" Luo Feng memperhatikan kedua orang ini.

Pria berjubah Hitam, Hong, dingin dan tanpa ekspresi.

Dewa petir yang berjubah putih, penuh senyum tapi menakutkan.

Mereka berdua adalah petarung terkuat di dunia! Untuk tingkat kebugaran, Dewa petir telah melampaui Hong. Tapi dikarenakan Hong memiliki wilayah tersendiri, maka secara otomatis dia menguasai Dewa Petir!

Saat Hong dan Dewa Petir datang, pengadilan langsung memasuki acara persidangannya. Luo Feng duduk di tempat penggugat sedangkan Li Yao dan Venina berdiri di tempat terdakwa dengan menggunakan borgol. Mengadili dua orang Dewa Perang tingkat tinggi secara bersamaan merupakan peristiwa yang langka.

Jam 16:20.

Pengadilan mengambil keputusannya.

"Li Yao, Venina Paulinus, menginstruksikan orang lain untuk menyakiti dan membunuh anggota keluarga dari seorang utusan. Mereka jelas bersalah, keputusannya: Huk.u.man Mati! Lakukan segera!"

Wajah dari Li Yao dan Venina di tempat terdakwa sedikit berubah. Sejujurnya, mereka telah mempersiapkan diri mereka untuk keputusan ini.

"Luo Feng!"

Li Yao dan Venina menatap tajam ke arah Luo Feng dari tempat terdakwa.

Luo Feng menatap mereka kembali dengan dingin. Pasangan burung bangkai dan kalajengking jelas mencoba untuk menyakiti keluarganya….dia telah mengacaukannya sekali, jadi dia tidak boleh mengacaukannya lagi. Dia tidak boleh membiarkan ancaman ini tetap ada! Membiarkan mereka berdua hidup berarti dia tidak bertanggung jawab dan tidak peduli keselamatan dari keluarganya.

"Li Yao serahkan perlengkapan dewa kegelapan" dua orang utusan berdiri di depan Li Yao.

Li Yao di tempat terdakwa mencoba untuk mengamati area persidangan. Terdapat 30 utusan di pengadilan ini dan ketua pertama, 'Hong' dan ketua kedua 'Dewa Petir'. Dengan adanya mereka bisa dikatakan membunuh Li Yao semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun Li Yao tidak ingin menyerahkan perlengkapannya, mereka bisa memaksa untuk mengeluarkan perlengkapan tersebut dari tubuhnya.

"Bawa penjahat itu ke hutan belantara dan laksanakan huk.u.man mati mereka" hakim pengadilan telah berbicara.

Mereka yang bertanggung jawab untuk melaksanakan huk.u.man mati adalah 2 utusan. Salah satu dari mereka berasal dari Dojo of Limits 'Liu He' dan lainnya berasal dari Thunder Dojo, Amuhan'. Atas permintaan Luo Feng. Luo Feng diperbolehkan ikut untuk menyaksikan huk.u.man tersebut.

Di dalam jet tempur tingkat rendah.

Li Yao dan Venina dengan borgol di tangan dan kaki mereka, di awasi oleh 3 orang utusan yaitu Luo Feng, Liu He, dan Amuhan.

"Luo Feng" Venina menatap tajam ke arah Luo Feng, sambil menggertakkan giginya, dengan aksen cinanya dia berkata,"Jika kamu mampu, kamu seharusnya membunuh kami secara langsung di markas kota kemarin. Tapi siapa yang menyangka kamu memilih untuk menghakimi kami melalui pengadilan istana Dewa Perang, dasar bajingan tengik, walaupun dalam kematian aku tidak akan—".

"Diam" Liu He, yang duduk di depannya, membentaknya dengan keras.

"Aku akan mati, aku tidak takut denganmu" Venina mencibir.

Venina adalah orang Eropa, walaupun dia mengerti bahasa Cina, tapi dia tidak pernah menggunakanya untuk menghina orang lain. Luo Feng melihat ke arahnya dengan dingin. Dia tidak menghiraukan apapun yang dikatakan Venina…karena sebentar lagi dia akan mati.

Tapi Li Yao sang burung bangkai menatap Luo Feng, tanpa mengeluarkan suara apapun.

"Walaupun kamu memburuku di benua Australia, aku tidak pernah melakukan apapun kepadamu. Aku membiarkanmu tinggal di kota Paris dengan tenang" Luo Feng melihat kearah Li Yao dengan dingin, "Tapi aku tidak pernah berpikir begitu berita tentang kematianku tersebar, kamu segera memburu keluargaku. Li Yao, oh Li Yao. Aku bukan ma.n.u.sia jika aku tidak membunuhmu!!!"

Li Yao tetap terdiam sambil menatap Luo Feng. "Wei, aku tidak bisa membalaskan dendammu"

"Aku tidak berguna"

"Berakhir, semuanya telah berakhir"

"LUO FENG, LUO FENG!!! Jika ada kehidupan setelah kehidupan ini, aku tidak akan melepaskanmu" walaupun Li Yao tidak berkata apapun. Dia tetap berteriak di dalam hatinya. Walaupun dia sangat marah, semuanya akan menghilang setelah dia, Li Yao mati!

"Aku tidak bisa menerima ini, aku tidak bisa menerima ini!"

"AKU TIDAK INGIN MATI SEPERTI INI!!!' Li Yao berteriak dalam hatinya, giginya bergemertak begitu keras hingga darah segar menetes keluar dari mulutnya.

Jet tempur tingkat rendah mendarat.

"Keluar"

Li Yao dan Venina terlihat sedih saat menuruni tangga satu persatu. Karena kaki mereka diborgol, mereka hanya bisa berjalan dengan langkah kecil. Li Yao dan Venina berdiri di hutan belantara yang luas.

"Liu He" Utusan Amuhan berkata di sampingnya, "Kamu bunuh Li Yao, aku bunuh Venina"

"Tidak masalah" Liu He Tersenyum.

Amuhan berjalan menuju Venina secara perlahan, wajahnya memang sangat cantik, tapi kecantikan mata wanita ini penuh dengan kebencian dan bahkan ada air mata yang keluar darinya.

Saat utusan Amuhan mendekat, pedang di tangannya berkelebat! Sinar kecil bergerak cepat dan Venina yang ingin menghindar, berhenti bergerak.

HUALA~~

Sebuah kepala menggelinding dan mayat tanpa kepala terjatuh ke tanah.

"Venina" Li Yao menatap tubuh badan Venina dan hanya bisa menutup matanya di dalam kesedihan.

"Jika aku mati, semuanya akan berakhir"

"Seberapa besar kemarahanku, semuanya akan menjadi tidak berguna"

"AKU TIDAK INGIN MATI SEPERTI INI !!!!

Tapi semuanya akan menghilang jika aku mati" emosi Li Yao menjadi kacau saat dia menutup matanya. Dia merasa marah, tidak puas, dan sedih. Kematiannya sendiri tidak begitu menakutkan, tapi menunggu kematian saat ini seolah-olah menunggu di keabadian.

Tubuh Li Yao bergetar penuh emosi seolah-olah belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.

"Li Yao, Venina...pasangan burung bangkai dan kalajengking" Luo Feng menatap mayat Venina, dan melihat ke arah Li Yao, "mari akhiri ini"

"Luo Feng, kamu tidak ingin melakukannya?" Liu He melihat ke arah Luo Feng.

"Kamu bisa melakukannya" kata Luo Feng.

Liu He tersenyum dan berjalan ke arah Li Yao. Tubuh Li Yao bergetar dan matanya tertutup, air mata keluar dari kedua mataya.

"Li Yao, matilah" Liu he tersenyum saat dia berbicara.

"CHI~"

Sinar melengkung terlihat, Li Yao, yang berdiri tidak bergerak. Tiba tiba meloncat ke belakang sejauh seratus meter.

"AHHHHHHHH~" Li Yao mengangkat tangannya dan berteriak. Dia mendorong tangannya, BANG, dan mematahkan borgolnya. Dia juga menggerakkan kakinya, BANG, dan borgol di kakinya berserakkan.

"LUO FENG!!" dengan penuh kemarahan Li Yao melompat ke udara, "AKU AKAN MEMBUNUHMU, AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!"

"Kamu tidak akan bisa melarikan diri"

Luo Feng berteriak dan menaiki papan terbangnya kemudian dia terbang ke arah langit dengan cepat.

Please click Like and leave more comments to support and keep us alive.

RECENTLY UPDATED MANGA

Bintang Tertelan 198 Hukuman Mati summary

You're reading Bintang Tertelan. This manga has been translated by Updating. Author(s): I Eat Tomatoes. Already has 288 views.

It's great if you read and follow any novel on our website. We promise you that we'll bring you the latest, hottest novel everyday and FREE.

BestLightNovel.com is a most smartest website for reading manga online, it can automatic resize images to fit your pc screen, even on your mobile. Experience now by using your smartphone and access to BestLightNovel.com